Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo menyatakan operasi penyelaman tidak memiliki target utama untuk mengangkat objek berupa serpihan pesawat. Target mereka, tambahnya, adalah pencarian korban di sekitar objek.
“Yang menjadi (target) utama adalah mencari saudara-saudara kita yang berada disekitar objek yang ditemukan,” kata Soelistyo kepada wartawan, Sabtu (3/1).
Selain mencari korban, target utama lainnya adalah mencari kotak hitam milik Pesawat AirAsia QZ8501. Pasalnya, benda itulah yang akan mengungkap apa penyebab jatuhnya pesawat tersebut di Selat Karimata. Hari ini, sekitar 89 penyelam dari tim gabungan rencananya akan dikerahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soelistyo menerangkan sudah ada 12 penyelam yang telah bersiaga di KN Purworejo dan delapan penyelam di Kapal Tunda Samudera.
Kemudian, tambah Soelistyo, ada 47 penyelam yang dibawa Kapal Banda Aceh juga tiba di area prioritas pencarian sekitar pukul 20.00 WIB. Lalu, 22 penyelam yang merupakan anggota tim SAR Rusia yang juga telah tiba.
"Ada peralatan robot dibawah permukaan air juga yang fokusnya adalah untuk
recovery dan evakuasi apabila kotak hitam ditemukan," jelasnya.
Soelistyo menjelaskan seharusnya para penyelam tersebut dikerahkan pada Sabtu kemarin. Namun kuatnya arus dibawah laut membuat hal tersebut harus ditunda terlebih dahulu.
Dari laporan tim di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, ROV yang telah diturunkan di laut tidak dapat melakukan pengambilan gambar karena kekuatan arus yang mencapai 2 knot.
"Saya putuskan semua
standby dan pagi-pagi apabila gelombang kecil mampu kita lakukan penyelaman dan kita atur supaya penyelaman itu bisa sesuai harapan maksimal," terangnya.
Tim UdaraHari ini, ada 14 tim yang melakukan proses pencarian melalui udara. Tim udara tersebut terdiri dari tujuh helikopter dari dalam negeri, kemudian 4 pesawat
fix wing.
Lalu ada juga 26 tim yang dikerahkan untuk melakukan pencarian melalui laut. Tim tersebut antara lain terdiri dari 13 kapal dari dalam negeri dan 10 kapal yang berasal dari bantuan negara sahabat yakni Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, serta Jepang.
Hingga kemarin jumlah jenazah yang telah dievakuasi mencapai 30 orang. Selain itu pada Sabtu lalu telah ditemukan empat puing besar, tiga serpihan, tas berwarna oranye, dan sebuah papan di area prioritas pencarian.
(sip)