EVAKUASI AIRASIA

Alokasi BBM Pencarian AirAsia Cukup Hingga Empat Hari

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Minggu, 04 Jan 2015 08:22 WIB
Basarnas mengklaim alokasi Bahan Bakar Minyak bagi kapal pencari pesawat AirAsia QZ8501 memadai hingga empat hari ke depan.
Kapal milik Basarnas difoto dari udara dengan Pesawat Patroli Maritim (Patmar) CN235 TNI AL, saat melakukan pencarian dan evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 di Perairan Selatan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1). Kapal perang dan pesawat udara milik TNI AL serta Basarnas, terus melakukan pencarian dan evakuasi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 setelah hilang kontak 28 Desember 2014. (ANTARA/Eric Ireng)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo dalam jumpa media Sabtu (3/1), mengatakan alokasi Bahan Bakar Minyak bagi kapal pencari memadai hingga empat hari ke depan. Saat ini, untuk kelangsungan misi pencarian pasokan dari SKK Migas sudah disiagakan sekitar 500 Kilo Liter.

"Ini masih menunggu suplai lain," katanya.

Soelistyo mengatakan rencananya akan ada pasokan lain dari PT Pertamina (persero). Namun saat ini pasokan tersebut belum sampai ke Teluk Kumai, pangkalan Bun. "Akan sampai pada Senin pagi," katanya.

Suplai tambahan, kata Soelistyo, rencananya bakal berjumlah 5.000 Kilo Liter BBM yang bisa digunakan oleh kapal pencari. Pasokan yang cukup untuk meneruskan misi pencarian pesawat AirAsia QZ8501.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Badan SAR Nasional memang memerintahkan agar kapal dari SKK Migas untuk bisa merapat ke area pencarian. Hal itu dimaksudkan agar kapal-kapan yang digunakan untuk melakukan pencarian dan evakuasi tak repot mencari BBM.

Hingga saat ini ada 26 tim yang dikerahkan untuk melakukan pencarian melalui laut. Tim tersebut terdiri dari 13 kapal dari dalam negeri, kemudian 10 kapal dari bantuan negara tetangga yakni Singapura, Malaysia, Amerika dan Jepang.

Pencarian kemarin, menghasilkan ditemukannya empat puing besar, tiga serpihan, tas berwarna orange dan sebuah papan di area prioritas. Untuk jenazah, Soelistyo menyatakan hingga saat ini masih berjumlah 30 orang. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER