EVAKUASI AIRASIA

Wajah Pangkalan Bun yang Berubah Pasca Tragedi QZ8501

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Senin, 05 Jan 2015 13:08 WIB
Bandara dan kota kecil yang biasa didarati pesawat komersial lokal itu kini kedatangan banyak tamu dan armada canggih. Wajah Pangkalan Bun sekejap berubah.
Helikopter Bell TNI AL yang membawa jenazah korban AirAsia QZ8501 mendarat di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Pangkalan Bun, CNN Indonesia -- Pangkalan Udara (Lanud) Iskandar, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, menjadi pusat perhatian dunia sejak ditetapkan menjadi posko evakuasi utama AirAsia QZ8501. Bandara kecil yang biasanya hanya dikunjung pesawat komersial itu kini dijejali banyak orang.

Sebanyak sepuluh posko didirikan, mulai dari posko Badan SAR Nasional, Polri, Pemadam Kebakaran, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sampai relawan. Tenda konsumsi juga didirikan.

Keramaian itu bertambah dengan kedatangan awak media, baik nasional maupun internasional. Puluhan wartawan lokal dan asing menanti perkembangan proses pencarian korban dan serpihan pesawat QZ8501 dari Pangkalan Bun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang wartawan dari salah satu media di Singapura berkata, "Perkembangan di lokasi ini dipantau oleh dunia internasional.” Dia datang bersama empat kru televisi yang menyiarkan langsung pantauan mereka selama sepekan terakhir.

Dalam seminggu, wajah Pangkalan Bun yang tenang berganti meriah. Bandara kecil yang hanya menyediakan jasa penerbangan lokal seperti Kalstar Aviation dan Trigana Air itu didatangi banyak helikopter dan pesawat tempur yang hendak membantu proses evakuasi AirAsia QZ8501.

Iwan (26), seorang penumpang pesawat yang transit di Pangkalan Bun dalam perjalanannya menuju Palangkaraya, tampak antusias melihat ramainya aktivitas di bandara yang ia singgahi.

“Biasanya di sini sepi. Saya jadi penasaran ingin lihat seperti apa proses evakuasi. Masyarakat Kumai banyak membicarakannya,” kata Iwan.

Keramaian Pangkalan Bun tak ayal membuat sopir taksi bandara mendapat rezeki lebih. Supardi (26) menceritakan mobilnya tak pernah menganggur. “Mobil saya hampir tak pernah terparkir di bandara. Pesanan antar-jemput biasanya datang dari wartawan,” ujarnya.

Nelayan-nelayan di Pangkalan Bun pun berjasa besar dalam proses pencarian dan evakuasi QZ8501. Berkat kesaksian mereka, jenazah korban dan serpihan pesawat dapat ditemukan. Sampai hari kesembilan pencarian, Senin (5/1), total sudah 34 jenazah ditemukan. (Baca: Hari Itu, Pesawat Belok ke Arah Laut Lalu Ditelan Kabut) (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER