Jakarta, CNN Indonesia -- Komandan Landasan Udara (Danlanud) Kolonel Sudjatmiko telah mempersiapkan 10 pesawat untuk keberangkatan keluarga korban AirAsia QZ8501 menuju Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Pesawat yang disiapkan adalah pesawat dari TNI Angkatan Udara berupa Hercules dan CN 295 dengan total 10 pesawat. Sejumlah pesawat tersebut diantisipasi untuk kemungkinan banyaknya keluarga korban yang hendak terbang dan melakukan tabur bunga di Selat Karimata.
"Ada 10 pesawat kita siapkan, Hercules dan CN jika nanti banyak keluarga yang ikut," kata Sudjatmiko kepada CNN Indonesia, Selasa (6/1) di Surabaya. (Baca:
Beratnya Beban Penantian Keluarga Korban AirAsia)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemungkinan, menurut Sudjatmiko, keluarga korban akan berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, bersama Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Hingga tadi malam, belum pasti berapa jumlah keluarga korban yang rencananya akan diberangkatkan siang ini.
"Kita lihat dulu jumlahnya, belum ada laporan pasti dari Korem jumlah keluarga yang berangkat. Rencana siang ini, Panglima juga akan berangkat," jelasnya. (Baca juga:
Tabur Bunga untuk Mengurangi Kesedihan Keluarga Korban)
Sehari sebelumnya, Moeldoko menegaskan TNI sekuat mungkin akan memberikan dan memfasilitasi seluruh keluarga korban untuk mengurangi beban kesedihan dengan mengajaknya langsung ke titik utama pencarian sekaligus melakukan tabur bunga di Karimata menggunakan salah satu Kapal Perang Republik Indonesia Banda Aceh.
"Untuk mengurangi kesedihan, kami akan inventarisir keluarga korban yang ingin ikut ke sana," janji Moeldoko.
Sudjatmiko menegaskan, rencana penerbangan keluarga korban ke Pangkalan Bun tidak akan mempengaruhi lalu lintas pesawat di Bandara Juanda. Tak hanya itu, terkait mutasi yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan kepada dua pegawainya di Otoritas Bandara Juanda, hal itu pun tidak akan menggaggu operasional penerbangan.
"Tidak terpengaruh sama sekali, termasuk soal mutasi karena itu kan masalah prosedur administrasi saja. Operasional tetap berjalan," kata Sudjatmiko.
(obs)