Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) menaruh perhatian yang sangat besar kepada seluruh keluarga korban AirAsia QZ8501 yang jatuh. Tak hanya membantu mencari dan mengevakuasi para korban, TNI juga memfasilitasi semua pihak keluarga untuk melihat ke area jatuhnya pesawat nahas yang mengangkut 162 orang itu.
Pencurahan totalitas atas nama operasi kemanusiaan ini dilakukan TNI sebagai upaya mengurangi kesedihan para keluarga korban. Dua pesawat yaitu Hercules dan CN 295 serta satu Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh sudah disiapkan untuk membawa keluarga korban melakukan tabur bunga ke lokasi pencarian korban. Tabur bunga dijadwalkan dilangsungkan hari ini, Selasa (6/1), pukul 10.00 WIB. (Baca:
Beratnya Beban Penantian Keluarga Korban AirAsia)
Pesawat diberangkatkan dari Bandara Juanda Surabaya ke Pangkalan Bun. Dari kota kecil di Kalimantan Tengah ini, para keluarga korban selanjutnya dibawa dengan menggunakan KRI Banda Aceh untuk mengarungi tingginya gelombang Karimata ke perairan Pangkalan Bun, tempat jatuhnya pesawat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menuturkan pemberian fasilitas dari TNI itu bertujuan untuk membantu mengurangi kesedihan dan rasa kehilangan dari keluarga korban. “Mukzizat tetap kami harapkan, itu datangnya dari Tuhan,” ujar Moeldoko didampingi Kapolri Jenderal Polisi Sutarman saat meninjau langsung keluarga korban AirAsia QZ-8501 di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Senin (5/1).
Moeldoko menyampaikan bahwa TNI-Polri sangat memahami perasaan keluarga korban. Selain itu juga TNI-Polri juga tidak akan menyerah dengan lingkungan operasi seperti apapun. (Baca:
Tiga Jenazah Tiba di Surabaya, 24 Siap Diidentifikasi)
TNI akan terus meningkatkan apa yang bisa dilakukan dengan bekerja semaksimal mungkin untuk pencarian korban.
“Prajurit TNI masih bekerja keras, dengan segala resiko yang sudah diperhitungkan dan resiko yang sangat tinggi”, kata Moeldoko. “Ini demi membantu keluarga korban dalam mempercepat pencarian korban,” lanjut Moeldoko.
(obs/obs)