Surabaya, CNN Indonesia -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengambil langkah cepat memfasilitasi keluarga korban AirAsia QZ8501 untuk memperoleh hak mereka. Risma telah mengirim surat kepada Asosiasi Asuransi Umum Indonesia untuk membantu perihal pencairan asuransi pribadi bagi seluruh manifest nahas tersebut.
Selain surat pengurusan asuransi, Pemerintah Kota Surabaya juga mengirim surat kepada Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia. “Kirim surat ke sana karena mungkin banyak keluarga yang belum tahu dia (penumpang) pakai asuransi mana, kemudian punya tabungan di mana, khawatirnya keluarga ada yang (tabungannya) bobol, makanya ini dilampirkan dengan data," kata Risma setelah menemui keluarga penumpang QZ8501 di Crisis Center Polda Jawa Timur, Senin malam (5/1).
Risma mengambil inisiatif itu setelah berkonsultasi dengan pakar keuangan Universitas Airlangga. Ahli tersebut memberi saran agar Risma mengirim surat disertai data lengkap warganya yang menjadi korban penumpang QZ8501. Bahkan Risma melakukan tersebut khusus orang per orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemkot menyediakan lima kopian surat untuk beberapa kegunaan, seperti perkara warisan sehingga total kertas surat yang harus ditandatanganinya terbilang banyak, sekitar 500 lembar.
Tak hanya membuatkan surat permohonan, Risma juga membuka lebar-lebar akses bagi keluarga yang ingin berkonsultasi dengan pihak AirAsia, tim hukum Pemkot Surabaya, maupun pakar keuangan terkait asuransi, tabungan, dan saham pribadi.
"Banyak yang enggak mengerti. Dijelaskan profesor, baru mengerti. Mereka enggak tahu harus apa. Kalau urusan KK (kartu keluarga) sudah tak perlu (bimbang).”
Bahkan untuk korban Hayati Lutfiah yang disebutkan tidak memiliki akta lahir di Surabaya, Risma akan langsung membuatkan akta lahirnya, langsung ke lurah dan camat. “Langsung saya tanda tangan,” tutur Risma menegaskan.
(obs)