Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan tukang ojek yang tergabung dalam Front Transportasi Jakarta, siang ini mendatangi Balai Kota Jakarta. Mereka memprotes penerapan kebijakan larangan sepeda motor melintas di kawasan Bundaran HI hingga Medan Merdeka Barat.
"Jangan dikira jumlah kami kecil, kami siap kerahkan ribuan tukang ojek dari seluruh wilayah Jakarta bila peraturan ini tidak dicabut," kata Jauhari, salah seorang orator.
Sementara itu, Yanto, Sekjen Front Transportasi Jakarta mengatakan akibat kebijakan ini pendapatannya sebagai tukang ojek menurun drastis, sekitar lima kali lipat. Ilustrasinya, jika biasanya ia bisa mengantar penumpang setidaknya 10 kali di pagi hari sekarang hanya 2 kali saja.
"Kebanyakan penumpang kan habis turun dari stasiun terus minta diantar ke kantor-kantor. Mereka juga gak mau muter jalan belakang karena sudah keburu telat," ujar Yanto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yanto pun menolak dengan tegas terkait rencana perluasan area pelarangan sepeda motor. Ia beranggapan alasan penerapan ini tidak masuk akal.
"Dua jalan dilarang saja menyusahkan apalagi ditambah," ucapnya.
Sebenarnya, alih-alih menghentikan kebijakan pembatasan motor, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan rencana aturan pelarangan sepeda motor melintas di jalanan ibukota yang akan diperluas. Satu hal yang menjadi tujuan Ahok atas rencana tersebut adalah berpindahnya penggunaan kendaraan ke moda transportasi massal, oleh pengendara motor.
"Prinsipnya sederhana, yang mau distop untuk motor itu yang jalur buswaynya sudah baik," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta.
(sip)