Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Jawa Timur belum mengetahui penyebab kematian para korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Saat ini tim masih berfokus pada pengungkapan identitas korban yang jenazahnya ditemukan.
Ketua DVI Polda Jatim Komisaris Besar Budiyono, Kamis (8/1) mengatakan, penyebab kematian para korban saat ini masih dalam penyidikan. "Saat ini kami lakukan dulu prosedur terkait informasi identitas,” kata Budiyono di Surabaya.
Hari ini adalah hari ke-12 operasi pencarian badan pesawat dan korban QZ8501. Baru 41 jenazah ditemukan dari 162 penumpang dan awak pesawat di dalam pesawat naas tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 41 jenazah yang ditemukan 25 diantaranya sudah dikenali dan diserahkan kepada keluarga. Menurut Budiyono, Tim DVI telah melakukan autopsi pada dua jenazah atas seizin keluarga. Autopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Hasil otopsi atas dua jenazah tersebut menurutnya masih dalam tahap pengembangan dan belum bisa diungkapkan karena harus menunggu proses identifikasi selesai. “Untuk investigasi (penyebab kematian) ada prosedur tersendiri,” kata Budiyono.
Berbagai spekulasi berkembang atas penyebab kematian para korban. Salah satunya adalah dugaan para korban pingsan lebih dahulu sebelum pesawat terbenam karena tekanan udara berubah secara drastis. Selain itu ada dugaan penyebab kematian akibat benturan keras. Kemungkinan lain adalah penumpang terjebak di dalam pesawat yang tenggelam.
Budiyono mengakui tim identifikasi menghadapi tantangan tersendiri. Meski tim beranggotakan 243 orang, namun tim harus berkejaran dengan waktu. Jenazah yang tak juga ditemukan dikhawatirkan makin rusak, dan sulit diidentifikasi serta membahayakan tim.
Dari pantauan CNN Indonesia, di RS Bhayangkara yang berada tidak jauh dari Crisis Centre AirAsia QZ8501, proses pencocokan data
antemortem dan
postmortem terus dilakukan. Saat ini para awak media kian sulit meminta penjelasan dari para dokter dan tim ahli.
Meski sudah berlangsung 12 hari, belum ada tanda-tanda proses pencarian jenazah akan dihentikan. Bahkan sejumlah pejabat berwenang menyatakan akan menemukan semua korban dan menyerahkannya kepada keluarga.
(sur/nez)