EVAKUASI AIRASIA

SAR: Kotak Hitam Tak Ditemukan di Ekor Pesawat

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Jumat, 09 Jan 2015 15:13 WIB
Basarnas semula menduga kuat kotak hitam QZ8501 masih berada di ekor pesawat. Kini mereka harus menggunakan rencana alternatif untuk menemukan kotak hitam itu.
Komandan Koordinator Misi SAR Posko Pangkalan Bun, Marsekal Pertama SB Supriyadi, di Lanud Iskandar. (CNN Indonesia/Diemas Kresna Duta)
Pangkalan Bun, CNN Indonesia -- Komandan Koordinator Misi SAR Posko Pangkalan Bun, Marsekal Pertama SB Supriyadi, menyatakan kotak hitam AirAsia QZ8501 tak ditemukan di bagian ekor pesawat yang rencananya akan diangkat hari ini, Jumat (9/1).

Kepastian tidak adanya kotak hitam di ekor pesawat yang patah dan tergeletak di dasar laut pada kedalaman 34 meter itu diketahui setelah tim penyelam terjun untuk mencari perangkat tersebut pada bagian ekor.

“Sekarang mereka (tim penyelam) sudah di kapal lagi,” kata Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan tengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Badan SAR Nasional menduga kuat kotak hitam berada di ekor pesawat. “Asumsi kami, black box masih ada di bagian ekor tersebut,” kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo, di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta.

Kamis (8/1), Basarnas menyatakan akan menggunakan pinger locator untuk menemukan kotak hitam apabila kotak hitam itu ternyata tak ditemukan di ekor pesawat yang berada di sekitar 128 kilometer dari Pangkalan Bun dan 188 kilometer dari Pulau Belitung.

Pinger locator ialah alat mungil untuk mengirimkan sinyal sonar kepada kotak hitam. Jika sinyal tersebut diterima kotak hitam, maka kotak hitam akan mengirimkan balik informasi keberadaannya secara lengkap.

Pinger locator beroperasi di bawah laut, dan biasa ditempelkan pada robot tanpa awal yang dikendalikan secara nirkabel dari kapal. Sinyal sonar yang dipancarkan alat itu dapat menjangkau hingga kedalaman 6.000 meter lebih.

Pencarian kotak hitam dengan pinger locator harus hati-hati. Sebelum pinger locator digunakan, area operasi perlu disterilkan, baik dari kapal-kapal maupun para penyelam.

“Kalau mau mengoperasikan pinger locater tidak boleh ada gangguan dari kapal-kapal lain di sekitar,” kata Soelistyo. Seluruh kapal yang ada di area target akan diperintahkan untuk menjauh.

Keselamatan penyelam juga diperhatikan. “Kalau penyelam sedang terjun ke laut, tidak boleh ada pinger locator maupun side scan sonar yang dihidupkan karena telinga penyelam bisa rusak,” ujarnya.

Soelistyo mengatakan dari kotak hitam hanya dapat ditangkap oleh pinger locator. Suara itu tak bisa didengar oleh manusia tanpa bantuan alat tersebut.

Kotak hitam merupakan kunci untuk mengungkap kecelakaan AirAsia QZ8501, sebab alat itu berisi rekaman percakapan antara pilot di kokpit pesawat dengan menara pemandu lalu-lintas udara atau air traffic controller (ATC) di bandara.

(agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER