EVAKUASI AIRASIA

Menkes: Identifikasi Jenazah Korban QZ8501 Sesuai Standar

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Sabtu, 10 Jan 2015 09:41 WIB
Identifikasi akan terus dilakukan hingga ada keputusan berhenti dari pemerintah. Saat ini baru 48 dari 162 jenazah yang ditemukan Tim SAR.
Petugas Basarnas dibantu aparat kepolisian dan TNI menggotong tandu berisi jenazah menuju mobil ambulance saat tiba di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Minggu, 4 Januari 2015.
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek menilai proses evakuasi korban musibah AirAsia QZ8501 sudah sesuai standar dari segi kesehatan.

"Saya pernah ke lokasi evakuasi korban. Saya lihat prosesnya sudah sesuai prosedur," kata Nila saat ditemui di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (9/1).

Nila mengatakan dalam proses evakuasi jenazah, kesehatan para petugas evakuasi sangat berisiko karena kondisi jenazah yang tidak steril. Namun hal tersebut sudah jadi resiko tenaga medis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang penting menurutnya, petugas tetap mematuhi prosedur standar operasi yang ada seperti penggunaan sarung tangan dan masker. "Itu sudah ada SOP (Standard Operating Procedure)-nya," katanya.

Kemenkes menurut Nila akan terus melakukan identifikasi jenazah sampai ada keputusan selanjutnya dari pemerintah.

Bukan hanya tim ahli dari Kemenkes, tenaga ahli dari berbagai universitas pun dikerahkan untuk proses identifikasi jenazah ini. "Ada tenaga ahli dari Universitas Indonesia, UnIversitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga serta luar negeri," katanya.

Untuk mengevakuasi jenazah, Kemenkes juga telah menyediakan kantong jenazah sesuai dengan jumlah korban dalam musibah AirAsia QZ8501. Evakuasi juga masih terus dilakukan meski hampir dua pekan operasi belum semua korban ditemukan.

Nila mengatakan, dari sisi medis, identifikasi masih bisa dilakukan selama masih ada DNA yang ada di jenazah. "Meski nanti kondisi jenazah sudah membusuk, kami masih bisa gunakan DNA untuk identifikasi jenazah," katanya. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER