Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan lembaga tersebut menyimpan semua data kotak hitam pesawat terbang yang mengalami kecelakaan di Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Investigasi AirAsia QZ8501, Mardjono Siswosuwarno, Selasa (13/1) dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Ruang Rapat Komisi V, Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Ada, Pak, kotak hitam semua pesawat ditemukan," kata Mardjono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rapat tersebut, Mardjono juga menyampaikan pihak KNKT menyimpan kotak hitam dari kecelakaan fatal pesawat terbang seperti Adam Air DHI 574, yang jatuh di Selat Makassar. KNKT juga memiliki laporan kecelakaan pesawat terbang Lion Air CT 960 yang jatuh di Bali pada 2013.
"Kotak Adam Air ... saja diambil pada Agustus 2006. Itu enam bulan setelah peristiwa terjadi. Laporan Lion Air di Bali juga ada," ujar Mardjono.
Dosen Teknik Penerbangan Institut Teknik Bandung (ITB) menyampaikan fakta tersebut setelah sebelumnya Ketua Komisi V Fary Djemy Francis bertanya mengenai keberadaan kotak hitam dari pesawat yang mengalami musibah di Indonesia.
Sebagai bagian dari tim investigasi, Mardjono menegaskan seluruh data kotak hitam aman di lembaga KNKT. Namun, tidak semua data yang tersimpan di kotak hitam dapat diakses secara bebas oleh masyarakat.
"Mengelola informasi sama pentingnya dengan menemukan (kotak hitam)," ujar Mardjono singkat.
Dalam proses pengecekan kotak hitam yang ditemukan di lapangan operasi, KNKT harus terlebih dahulu memastikan serial dan nomor plat dari
Cockpit Voice Recorder (CVR) dan
Flight Data Recorder (FDR) yang ditemukan. Setelah itu, kepastian serial dan nomor plat didapatkan, KNKT baru bisa mengonfirmasi temuan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak investigator KNKT masih mencoba mengunduh ribuan data dari FDR yang ditemukan pada Senin (12/1). Sementara itu, CVR rencananya diangkat dari laut oleh Tim Operasi Gabungan di sektor II prioritas pencarian Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 rute Surabaya-Singapura hilang kontak pada Minggu, 28 Desember 2014. Pesawat tersebut membawa 162 penumpang yang terdiri dari 155 penumpang termasuk pilot, awak kabin, dan teknisi.
Dua hari berselang, 30 Desember, Tim SAR yang dikomandoi oleh Basarnas menemukan serpihan pesawat dan korban. Pencarian dan evakuasi terus dilakukan hingga memasuki hari ke-17 ini.
Sementara itu, Rapat Kerja yang digelar Komisi V DPR RI hari ini, dihadiri oleh 29 dari 54 anggota komisi yang terdiri dari perwakilan Fraksi Golkar, Fraksi Demokrat, Fraksi PAN, Fraksi Nasdem, Fraksi Hanura.
Rapat membahas sejumlah hal, seperti hasil kerja Basarnas, penemuan kotak hitam QZ8501, dan manajemen penerbangan yang disorot pasca Kementerian Perhubungan memberi sanksi maskapai penerbangan yang melanggar jadwal dan menetapkan harga tiket terendah bagi pesawat.
(utd/obs)