Jakarta, CNN Indonesia -- Meski telah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), proses
fit and proper test Komisaris Jenderal Budi Gunawan tetap dilangsungkan. Bahkan kini, Komisaris Jenderal Budi Gunawan sudah seacara aklamasi terpilih sebagai Kepala Kepolisian menggantikan Jenderal Sutarman.
Dalam kesempatan menunjukan kelayakan dan kepatutannya sebagai calon pimpinan kepolisian di hadapan anggota Komisi III DPR, Budi menyebut rencananya yang ingin membuat hubungan antara Polri dan TNI lebih harmonis.
Budi mengungkapkan perseteruan antara TNI-Polri selama ini disebabkan oleh beberapa oknum. Karenanya, dia ingin memperbaiki kesolidan dari dua instansi tersebut.
"Ada beberapa kondisi kurang harmonis di beberapa tempat antara TNI-Polri. Ke depan perlu ada pemantapan soliditas antara dua instansi ini," ujar Budi saat menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR RI, dalam proses
fit and proper test, Rabu (14/1). Dia menambahkan, harus ada pembangunan kemitraan bela negara di TNI dan Polri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Budi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian mengungkapkan, rencananya melibatkan TNI dalam satuan tugas khusus yang menjadi visi misinya. Hal tersebut dilakukan agar membangun frekuensi silaturahmi antar keduanya.
"Ikut sertakan TNI di satgasus yang akan dibentuk, mengadakan kembali latihan TNI-Polri dan meningkatkan frekuensi silaturahmi TNI-Polri di seluruh satuan di Indonesia," katanya. "Tak lupa berikan juga pemahaman tugas pokok dan fungsi Polri pada TNI."
Hingga saat ini, uji kelayakan dan kepatutan telah usai dan keputusan telah dibuat secara aklamani. Tes dimulai sejak pukul 09.00 WIB dan telah berakhir pada pukul 15.00 WIB.
(meg/sip)