Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo akan menggelar rapat lagi untuk mematangkan opsi soal calon tunggal Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan yang ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi tersangka kasus rekening gendut.
Rapat bakal digelar lagi sore ini pukul 15.00 WIB, setelah rapat terbatas pagi tadi tak menghasilkan keputusan. Kali ini rapat akan digelar terbatas untuk menteri-menteri bidang politik, hukum, dan keamanan.
“Untuk mematangkan opsi-opsi Presiden,” kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi belum bisa memastikan apakah Jokowi akan memberikan pernyataan resmi terkait opsi yang nantinya ia ambil. “Ada beberapa opsi tentang proses pencalonan Kapolri. Sudah hampir final," kata dia.
Namun Andi tak bisa membeberkan opsi-opsi tersebut. “Belum bisa saya buka sekarang karena masih dimatangkan Presiden. Sekarang Presiden acara makan siang dulu dengan para ketua lembaga tinggi negara," ujarnya.
Menurut Andi, Jokowi belum tentu akan mengumumkan sendiri keputusannya soal Budi Gunawan. Bisa saja salah satu menteri kabinet yang akan menyampaikan keputusan Jokowi itu.
Sebelumnya, Jokowi disebut sedang mencari pertimbangan di antara dua proses yang kini berjalan, yakni proses politik di DPR melalui uji kelayakan dan kepatutan terhadap Budi Gunaawan, dan proses hukum di KPK yang menetapkan Budi sebagai tersangka.
Di DPR, uji kelayakan terhadap Komjen Pol Budi Gunawan berjalan lancar. Penjelasannya sampai siang ini mendapat respons positif Komisi III DPR. Hanya Fraksi Demokrat yang tak hadir untuk menguji Budi karena menolak seorang berstatus tersangka sebagai calon Kapolri. Bila Jokowi tak menarik pencalonannya, besar kemungkinan ia akan lolos dalam uji kelayakan ini.
Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka setelah KPK menemukan dua alat bukti atas dugaan korupsi terhadap Budi Gunawan. Penyidik KPK menemukan transaksi tidak wajar dan telah melakukan penyelidikan sejak Juli 2014. "KPK melakukan penyidikan setengah tahun lebih terhadap kasus transaksi mencurigakan," kata Samad.
Dugaan rekening gendut Budi Gunawan mengemuka ketika PPATK melakukan penelusuran pada 2010 terhadap sejumlah pejabat polisi, termasuk Budi. Dari hasil penelusuran itu, ditemukan ada indikasi tak wajar dalam rekening Budi Gunawan.
Temuan tersebut telah dilaporkan PPATK kepada Kepolisian, KPK, dan Kejaksaan Agung sebagai pihak yang berwenang untuk mengklarifikasi dan menindaklanjutinya. Polri kemudian melakukan penelusuran internal yang berujung pada kesimpulan bahwa rekening Budi Gunawan adalah wajar dan merupakan hasil bisnis dia.
Budi Gunawan saat ini menjabat Kepala Lembaga Pendidikan Polri. Jenderal bintang tiga itu dikenal dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan pernah menjadi ajudan Megawati pada 2001-2005. Budi juga sempat menduduki jabatan Kapolda Jambi dan Kapolda Bali.
(agk)