GOLKAR TERBELAH

Gelar Perundingan Ketiga, Golkar Dituntut Mengarah ke Islah

Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Rabu, 14 Jan 2015 19:07 WIB
Masalah dua kepengurusan untuk digabungkan menjadi satu menjadi poin yang alot untuk disepakati pada pertemuan ketiga di antara juru runding kedua kubu.
Politikus Golkar kubu Ical, MS Hidayat, saat mendatangi kantor DPP Partai Golkar dan langsung disambut Yorrys Raweyai dari kubu Agung, Rabu (10/12).CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar versi Munas Bali, Akbar Tandjung, mendorong terjadinya musyawarah nasional bersama di antara kubu Aburizal Bakrie (Ical) dengan Agung Laksono. Akbar mengingingkan dalam pertemuan ketiga antara kedua kubu juru runding melahirkan perkembangan ke arah islah.

“Jadi seharusnya ada progres dari setiap pertemuan antara juru runding,” kata Akbar saat dihubungi CNN Indonesia, Rabu (14/1). “Perkembangan itu mengarahnya ke islah.”

Akbar mencontohkan pada pertemuan pertama dan kedua meski belum signifikan mengarah ke islah namun ada hal yang disepakati seperti kesepakatan mengenai pemilihan kepala daerah langsung dan pemilihan presiden langsung. “Nah yang di pertemuan ketiga sekarang ini harus ada hal lain lagi yang disepakati,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politikus senior partai beringin ini mengakui memang tidak mudah untuk mencapai satu kesepakatan. Masalah dua kepengurusan untuk digabungkan menjadi satu, misalnya. Di pertemuan ketiga sore ini poin terkait jabatan tersebut menjadi hal yang alot untuk disepakati.

“Untuk merger memang tak mudah, siapa yang akan jadi ketua umumnya, dua-duanya dipilih melalui munas,” tutur Akbar menjelaskan.

Karena itu Akbar menghendakinya adanya suatu munas yaitu munas bersama yang dalam pelaksanaannya disepakati oleh kedua kubu berdasarkan mekanisme yang berlaku di Partai Golkar. “Berdasarkan AD/ART partai,” ujarnya.

Akbar menambahkan, munas bersama nantinya juga dapat dijadikan momentum untuk terjadinya regenerasi partai. “Di sini siapa pun bisa mencalonkan diri sebagai ketua umum dan bisa dipilih sesuai aturan yang berlaku,” kata mantan Ketua Umum Golkar ini.

Petang ini kedua kubu yang berseteru kembali menggelar pertemuan lanjutan di Kantor DPP Golkar Jakarta. Meski kedua pihak sudah sama-sama menempuh jalur pengadilan namun upaya melalui meja perundingan tetap dilangsungkan. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER