BURSA KAPOLRI

Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Kapolri Pilihan Jokowi

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Kamis, 15 Jan 2015 13:39 WIB
Gabungan aktivis, seniman, tokoh masyarakat dan LSM ini datang ke KPK untuk menyatakan dukungan dituntaskannya kasus Budi Gunawan.
Komjen Budi Gunawan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Kapolri di Komisi III, DPR RI, Jakarta, Rabu, 14 Januari 2015.
Jakarta, CNN Indonesia -- Gabungan aktivis, seniman, tokoh masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat yang menamakan diri Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (5/1). Mereka menggelar aksi sebagai bentuk dukungan terhadap KPK agar mengusut tuntas penelusuran rekening gendut milik calon Kapolri Budi Gunawan.

Aksi digelar sebagai bentuk kekecewaan KMS kepada Presiden Joko Widodo. Sampai sidang paripurna digelar DPR, Presiden belum juga mencabut calon tunggal pilihannya yang kini telah menjadi tersangka penerima gratifikasi. Alih-alih mencari calon pengganti, Jokowi malah bimbang dan berdalih menanti keputusan DPR.

Puluhan peserta aksi datang sekitar pukul 11.00 WIB. Kain hitam bertuliskan "KAPOLRI" warna putih menutup mata mereka. Para peserta aksi meneriakkan yel-yel sambil memegang karton putih bertuliskan beragam tuntutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami datang ke sini sebagai bentuk dukungan terhadap KPK untuk mengusut tuntas perkara Budi Gunawan. Ini bentuk penolakan kami terhadap calon Kapolri pilihan Jokowi," kata Koordinator KMS Dadang Susangko saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung KPK, Kamis (15/1).

KMS menuntut KPK mengambil langkah cepat dan tegas dalam menuntaskan kasus Budi Gunawan. Sebab, kata Dadang, jika terlanjur dilantik jadi Kapolri maka Budi akan memiliki kewenangan besar. Kewenangan ini yang dikhawatirkan menghambat proses penegakan hukum.

Sejumlah tokoh penting dan figur publik turut terlibat dalam gelaran aksi tersebut. Beberapa nama kondang di antaranya adalah Fajroel Rahman, Romo Beni, Koordinator ICW Ade Irawan, Koordinator KontraS Haris Azhar, Pimpinan Redaksi Tempo Arif Zulkifli, dan sejumlah artis pendukung Jokowi di Konser Salam Dua Jari.

Aktris cantik Olga Lidya mengatakan, keterlibatan dia dalam aksi tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban karena relawan Konser Salam Dua Jari pernah yang mengusung Jokowi. "Dukungan kami berikan dengan harapan pemerintah bisa bebas korupsi. Kini Budi Gunawan dipilih, kami perlu koreksi. Itu keputusan salah," ujar Olga.

Di hadapan pimpinan KPK, para peserta aksi membacakan surat terbuka yang dilayangkan untuk Jokowi. J-Flo, artis Ibu Kota yang juga terlibat dalam konser Salam Dua Jari, mengaku kecewa dengan keputusan presiden yang pernah diusung olehnya.

"Surat terbuka ini kami bacakan agar Presiden hatinya terbuka," kata J-Flo sebelum membacakan surat terbuka dari para relawan Jokowi. "Perlu kami ingatkan bahwa dukungan kami bukan cek kosong. Kami memilih Bapak (Jokowi) karena percaya Bapak bakal memenuhi janji dalam hal pemberantasan korupsi," demikian isi penggalan surat terbuka yang dibacakan J-Flo.

Pimpinan KPK mengaku tersentuh dengan bentuk dukungan yang ditunjukkan oleh para peserta aksi. Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, perkara Budi Gunawan akan menjadi prioritas yang dikedepankan oleh lembaganya.

"Agar tidak menimbulkan ketegangan berlanjut di ranah publik, kami pastikan kasus BG (Budi Gunwan) akan menjadi prioritas KPK. Insya Allah semuanya akan terbukti di pengadilan," kata Samad.

[Gambas:Video CNN] (sur/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER