Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap seluruh penumpang bus TransJakarta memiliki tiket elektronik. Menurutnya, dengan penggunaan kartu elektronik ini memungkinkan Pemprov DKI memetakan aktivitas penumpang. Dari mulai jalur yang sibuk hingga halte mana yang kerap menjadi tujuan penumpang.
Dengan begitu, Pemprov bisa menyediakan rute baru TransJakarta. "Rute baru bisa disediakan sehingga penumpang tidak perlu naik turun halte dan berganti bus," kata Ahok di Balaikota, Kamis (15/1).
Sejak 13 Desember lalu penumpang di seluruh koridor TransJakarta diharuskan menggunakan tiket elektronik. Para penumpang tak bisa lagi membeli tiket lama berupa kertas. Kebijakan ini telah diterapkan terlebih dahulu di Koridor I Blok M - Kota sejak Agustus tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pembelian awal, harga tiket elektronik dibanderol Rp 40 ribu dengan rincian Rp 20 ribu untuk biaya pengganti kartu dan Rp 20 ribu sebagai saldo tiket.
Ahok menjelaskan alasan tiket elektronik di banderol Rp 40 ribu. Menurutnya bila tiket elektronik tersebut digratiskan akan membebani pengelola Transjakarta. Pengelola harus menyediakan banyak tiket karena tiket sering dibuang oleh para penumpang.
"Saya harus disiplinkan penumpang. Kalau beli jadi merasa sayang membuang kartu," kata Ahok
Tahun ini Pemprov DKI akan mulai membangun jalur untuk tiga koridor baru TransJakarta yakni Ciledug-Blok M, Blok M-Pondok Kelapa, dan Manggarai-Salemba.
(sur/obs)