Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapat tawaran bus listrik dari PT Sarimas Ahmadi Pratama. Perusahaan asal Depok ini mengklaim bus buatan mereka cocok untuk wilayah DKI Jakarta karena tak mengeluarkan emisi.
Direktur Utama PT Sarimas Dasep Ahmadi mengatakan, bus ini merupakan hasil risetnya selama tiga tahun. Bus ini menurutnya cocok dipakai untuk bus sekolah atau kebutuhan perkotaan lainnya.
"Kami ingin memperkenalkan produk baru dengan teknologi baru, kami yakin kendaraan ini banyak manfaatnya untuk Jakarta," kata Dasep usai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Kamis (14/1) di Balai Kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dasep membawa dua contoh bus buatannya. Bus warna putih itu diparkir di halaman Gedung Balai Kota DKI Jakarta.
Bus tersebut menggunakan tenaga listrik. Sekali mengisi daya, bus bisa menempuh jarak hingga 25 km. "Bus tidak mengeluarkan emisi dan daya tahan mesin kami garansi lebih dari 15 tahun," kata Dasep.
Harga satu unit bus listrik berkapasitas 50 penumpang dipatok sekitar Rp 3 miliar. Sedangkan untuk bus berkapasitas 15 penumpang dibanderol sekitar Rp 1 miliar.
Namun jika Ahok berminat, ia tak bisa langsung memesan. Pasalnya bus listrik ini masih dalam tahap pengujian di Kementerian Perhubungan. Dua bus contoh yang dibawa Dasep juga adalah bus prototipe.
Saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membutuhkan bus untuk menambah dan meremajakan armada bus Tranjakarta. Kebutuhannya sekitar ribu unit bus.
Sebuah perusahaan asal Swedia juga siap memenuhi permintaan Pemprov DKI ini jika diminta. Pemenuhan akan dilakukan secara bertahap dengan kapasitas propduksi 300 unit per tahun.
Direktur PT Transportasi Jakarta ANS Kosasih menyatakan, kebutuhan bus tahun ini sekitar 741 unit. Bus tersebut rencananya untuk dioperasikan di semua koridor busway. Tahun ini ia mentargetkan setidaknya ada tambahan bus sebanyak 369 unit.
Kosasih mengatakan, proses pengadaan bus baru Transjakarta sudah dimulai. Jika memang armada bus sudah siap, ia memperkirakan paling cepat delapan bulan lagi bus tambahan bisa datang.
(sur/sip)