EVAKUASI AIRASIA

Arus Bawah Laut Deras, Penyelaman Dilanjutkan Besok

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Jumat, 16 Jan 2015 19:20 WIB
 Arus bawah laut yang deras menjadi sebab penyelaman dihentikan agar tidak membahayakan jiwa para penyelam di lapangan.
Ditemukan di perairan Selat Karimata sektor prioritas II operasi pada kedalaman 28 meter, 3000 meter dari lokasi ditemukannya ekor pesawat. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional menghentikan proses penyelaman yang dilakukan oleh tim penyelam di lokasi penemuan badan utama pesawat QZ8501 hari ini. Arus bawah laut yang deras menjadi sebab penyelaman dihentikan agar tidak membahayakan jiwa para penyelam di lapangan.

"Saat ini arus bawah laut deras. Penyelaman dihentikan dan dilanjutkan besok (Sabtu, 17/1)," kata Kepala Humas Basarnas, Dianta Bangun, ketika dihubungi lewat pesan singkat oleh CNN Indonesia, Jumat (16/1).

Badan utama pesawat AirAsia QZ8501 telah ditemukan oleh tim operasi gabungan pada Rabu (14/1) lalu. Fuselage (badan utama pesawat) QZ8501 ditemukan dengan kondisi satu bagian sayapnya masih menempel di sisi badan.

Walaupun sudah ditemukan sejak hari ke-18 operasi, namun hingga saat ini upaya penyelaman untuk mencari korban di lokasi sekitar fuselage QZ8501 belum berhasil dilakukan. Cuaca menjadi penghalang bagi tim operasi yang bertugas disana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penemuan fuselage QZ8501 membuka harapan akan ditemukannya tambahan jenazah korban musibah tersebut. Hingga saat ini, baru ada 51 korban yang berhasil dievakuasi tim operasi gabungan yang terdiri dari personil Basarnas, TNI, dan Kepolisian. Total, masih ada 111 korban yang belum ditemukan hingga Jumat petang ini.

Sebelumnya, pada hari ke-20 operasi ini, cuaca di wilayah perairan Selat Karimata sudah cukup bersahabat pada pagi hari. Oleh karenanya, upaya penyelaman ke lokasi badan utama pesawat (fuselage) AirAsia QZ8501 dilanjutkan oleh tim penyelam operasi gabungan.  "(Cuaca hari ini) ketinggian gelombang 2-3 meter, kecepatan angin 15-20 knot," ujar Bangun. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER