Jakarta, CNN Indonesia -- Upaya penyelaman ke lokasi
badan utama pesawat (
fuselage) AirAsia QZ8501 akan dilanjutkan oleh tim penyelam operasi gabungan, Jumat (16/1). Kemarin, penyelaman tidak bisa dilakukan karena cuaca buruk.
Kepala Bagian Humas Basarnas Dianta Bangun menyatakan cuaca buruk itu sempat menghambat komunikasi antara posko utama operasi di Kantor Basarnas Pusat dengan tim yang berada di lapangan.
Beruntung pada hari ke-20 operasi ini, cuaca di wilayah perairan Selat Karimata sudah cukup bersahabat. "(Cuaca hari ini) ketinggian gelombang 2-3 meter, kecepatan angin 15-20 knot," ujar Bangun kepada CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyelaman ke badan pesawat terus diupayakan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya korban yang terjebak di kabin. (Baca
Basarnas: Kemungkinan Banyak Korban Terjebak di Badan Pesawat)
Badan pesawat AirAsia QZ8501 telah ditemukan oleh tim operasi gabungan pada Rabu (14/1). Tambahan jenazah korban juga kembali ditemukan di hari yang sama. Namun hingga saat ini evakuasi badan pesawat belum dilakukan.
Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo diketahui telah berada di lokasi operasi sejak Kamis (15/1). Ia datang ke perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, untuk menyemangati tim gabungan dari Basarnas, TNI, dan Polri yang masih melakukan upaya pencarian dan evakuasi korban.
AirAsia QZ8501 hilang kontak dalam penerbangannya dari Bandara Juanda, Surabaya, ke Singapura. Tiga hari kemudian, serpihan pesawat dan korban ditemukan di peraiaran Selat Karimata. (Baca:
Hari Itu, Pesawat Belok ke Arah Laut Lalu Ditelan Kabut)
(pit/agk)