Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi III fraksi PDIP Trimedya Pandjaitan mengatakan apabila memang Presiden Joko Widodo hendak mengajukan calon lain menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia, sebaiknya jangan dari orang-orang yang pernah dicalonkan sebelumnya bersama dengan Komisaris Jenderal Budi Gunawan.
"Mengenai calon lain, kalau saya merekomendasikan janganlah lagi dari yang delapan itu," tutur Trimedya di WarunKomandan, Tebet, Jakarta, Minggu (18/1)
Menurutnya, masih banyak orang lain yang lebih baik dari pada calon yang sebelumnya telah diajukan oleh Kompolnas kepada Presiden Jokowi. "Janganlah dari yang delapan ini, sudah tidak sehat," tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, ia menyarankan kepada Kompolnas untuk mencari mulai dari awal kembali apabila pada akhirnya Presiden Jokowi akan mengajukan nama lain pengganti Komisaris Budi Gunawan.
Menurutnya, Kompolnas masih memiliki waktu untuk mencari dan mempersiapkan calon lain sembari menunggu proses hukum yang berlaku terhadap Komisaris Jenderal Budi Gunawan.
"Kompolnas mulailah mengambil dari yang ada. Mulai dicek yang bintang dua dan bintang tiganya. Mulai cari Cakapolri diluar delapan ini, kan masih ada waktu," tutur Ketua DPP bidang Hukum PDIP ini.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno telah mengajukan 9 nama calon pengganti Kapolri Jenderal Sutarman kepada Presiden Jokowi.
Selain Komisaris Jenderal Budi Gunawan, delapan calon lainnya adalah Wakil Kepala Polri Komjen Pol Badrodin Haiti, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Pol Dwi Priyatno, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komjen Pol Putut Eko Bayuseno, Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komjen Pol Suhardi Alius, Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Anang Iskandar, Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri Komjen Pol Djoko Mukti Haryono, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Pol Saud Usman Nasution.
(pit)