EKSEKUSI TERPIDANA MATI

Surya Paloh: Kalau Bisa Dieksekusi Mati Semuanya, Secepatnya!

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Rabu, 21 Jan 2015 14:07 WIB
Dia menilai penegakan HAM di Indonesia selama ini sering kurang tepat sasaran. Aktivis HAM dianggap sering lalai dan tak menyentuh masalah lain.
Ilustrasi. (Denniro/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia --
Partai Nasional Demokrat mendukung penuh pelaksanaan eksekusi mati yang dilakukan oleh aparat penegak hukum di Indonesia. Tidak hanya untuk para terpidana mati kasus narkoba, NasDem juga mendukung dilakukannya eksekusi mati terhadap para koruptor di negeri ini.
"Oh bagus sekali (eksekusi mati). NasDem mendukung untuk tetap dilaksanakan, karena itu menyangkut kedaulatan kita. Koruptor dihukum mati juga setuju sekali. Karena memang ada hukumnya untuk itu," ujar Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, saat ditemui di Kantor DPP NasDem, Jakarta, Rabu (21/1).
 
Akhir pekan lalu, eksekusi mati terhadap enam terpidana kasus narkoba yang telah dilakukan oleh aparat penegak hukum menuai pro-kontra. Meski terus mendapat kritik dari dunia Internasional dan para aktivis HAM atas tindakan yang dilakukan pemerintah. Namun, Indonesia tetap bergeming dan berencana akan terus melakukan eksekusi mati terhadap para terpidana kedepannya.
 
Menanggapi tindakan pemerintah tersebut, Surya Paloh menyebut rencana tersebut sebagai keputusan yang dilakukan pemerintah demi kebaikan kehidupan berbangsa kedepan. Bahkan, mantan politisi Golkar tersebut berharap eksekusi mati kembali dilakukan lagi dalam waktu dekat ini.
 
"Rakyat juga enggak ada urusan, gembong narkoba atau penjahat, dihukum mati. Kalau bisa dieksekusi mati semuanya secepatnya kalau upaya-upaya hukum sudah selesai," jelas Surya Paloh melanjutkan.
 
Menurut Paloh, penegakan HAM di Indonesia selama ini juga kurang tepat sasaran. Dia menyayangkan tidak adanya aksi dari aktivis HAM ketika kecelakaan yang merenggut nyawa banyak orang terjadi di negara ini.
 
"Ini upaya hukum dipersoalkan yang grasi narkoba segala macam. Tapi masalah yang lain enggak disentuh. Enggak ada penegakan HAM kita dengar diteriakkan ketika banyak bus hancur,  kecelakaan pesawat, menewaskan banyak orang," kata Paloh.


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(meg/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER