Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah Jenderal Sutarman diganti karena sang mantan Kapolri dianggap sebagai orang dekat Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut JK, pergantian tersebut memang prosedur yang harus dilakukan.
"Enggak (betul). Pada waktunya, pejabat itu harus mengganti orang. SBY dulu juga mengganti orang," kata JK di Kompleks Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (21/1).
Munculnya isu 'pembersihan' orang-orang SBY di pemerintahan menguat setelah Senin kemarin (19/1), melalui laman resmi Facebook miliknya, SBY menuliskan pendapatnya bahwa kemelut di tubuh Polri tak terlepas dari perseteruannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY mengatakan Komjen Pol Budi Gunawan memiliki kedekatan dengan Megawati karena pernah menjadi ajudan Mega saat Mega menjabat Presiden. Sementara Sutarman merupakan mantan ajudan Presiden RI sebelum Mega, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Terkait tudingan bahwa JK berupaya memecah-belah SBY dan Megawati, JK juga membantahnya. "Saya kira tidak. Masak mau dipecah-belah?" ujar JK.
Menurut JK, di masa pemerintahan SBY, tentu pejabat strategis berada di bawah kendali Ketua Umum Partai Demokrat itu.
"Tapi sekarang semua aparat di bawah Jokowi, enggak ada orang SBY. Itu karena taat pada atasan, tidak kepada orang," kata JK.
(pit/agk)