Jakarta, CNN Indonesia -- Penyebab aksi nekat Christoper Daniel Syarief mencekik dan merebut kemudi Mitsubishi Outlander dari tangan Sandi belum diketahui. Polisi belum akan menelusurinya lebih dulu fokus pada kejadian kecelakaan yang menewaskan empat orang pada Selasa (20/1) malam tersebut.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Sutimin mengatakan, apa yang terjadi sebelum kecelakaan maut belum akan jadi perhatian petugas.
"Saat ini kami hanya fokus pada fakta yang ada di lapangan serta keterangan saksi," kata Sutimin kepada CNN Indonesia, Rabu (21/1)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa bukti yang sudah diamankan adalah mobil Mitsubishi Outlander bernomor polisi B 1658 PJE serta dua mobil dan enam motor yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. Petugas juga terus memeriksa saksi yang mengetahui atau melihat kecelakaan.
Polisi sendiri sudah menetapkan Christoper sebagai tersangka kasus kecelakaan yang menewaskan empat orang. Christoper sudah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka. Ia juga sudah menjalani tes urine untuk mengetahui apakah mengemudi dalam kondisi sadar atau tidak.
Christopher Daniel Syarif berusia 22 tahun. Ia beralamat di Niaga Hijau I nomor 26 RT 03/17 Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Menurut pengakuan Sandi, ia diminta oleh majikan sekaligus pemilik mobil Outlander Muhammad Ali Reza mengantar Christoper ke Pondok Pinang. Namun sesampainya di sekitar Gandaria City, Sandi dicekik oleh Christoper yang berupaya merebut kemudinya.
Christoper saat itu bahkan membuang ponsel milik Sandi keluar mobil. Sandi yang tengah mengemudi memilih menghentikan kendaraan dan keluar mobil untuk mengambil ponselnya.
Christoper saat itu langsung mengambil alih kemudi dan mengendarai Mistubishi Outlander dengan kecepatan tinggi. Sesaat kemudian, ia menabrak enam motor dan dua mobil. Kejadian ini menewaskan empat orang dan melukai dua orang. Christoper kini jadi tersangka kasus ini dan terancam enam tahun penjara.
(sur/obs)