Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono Danial menyatakan mobil yang menyebabkan tewasnya empat orang di Pondok Indah, Jakarta, melaju kencang. Saking kencangnya, Mitsubishi Outlander tersebut menabrak sepeda motor hingga terpotong dua.
"Tadi kami olah TKP (tempat kejadian perkara), memang kemungkinan mobil itu melaju kencang sekali," kata Hindarsono kepada CNN Indonesia, Rabu (21/1).
Namun dia belum bisa memastikan berapa kecepatan mobil nahas tersebut saat menabrak dua mobil dan enam motor. Kemungkinan besok baru bisa disimpulkan soal laju mobil itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas lihat saja mobilnya rusak parah, motor korban juga sampai ada yang nyaris belah dua," ujarnya.
Meski jalan arteri Pondok Indah adalah jalur padat, pada waktu tertentu menurut Hindarsono jalur tersebut justru lengang.
Sebelumnya, seorang pengendara ojek mengaku saat malam kejadian melihat mobil Mitsubishi itu melaju kencang sebelum terdengar benturan keras.
"Biasanya jalanan di sini ramai, entah kenapa malam itu sepi. Mobil melaju kencang dari arah Gandaria City lalu menabrak di dekat halte busway," kata pengendara ojek pada CNN Indonesia.
Kecelakaan maut terjadi pada Selasa (20/1) malam sekitar 20.00 WIB di Jalan Sultan Iskandarsyah, Kebayoran Lama, tepatnya dekat halte Transjakarta Kostrad. Kecelakaan bermula saat Christoper memacu Mitsubisi Outlander B 1658 PJE dengan kecepatan tinggi dan menabrak Honda Beat B 3060 BSN yang dikemudikan Mohammad Arifin.
Di dekat halte, mobil kembali menabrak Avanza B 1318 TPJ yang dikemudikan Rifki Ananta dan kemudian menabrak Mitsubisi pikap B 9852 AP yang dikemudikan Ade.
Tabrakan beruntun tak terhindarkan yang juga melibatkan lima motor yakni Yamaha Vixion B 3981 SON, Honda SupraX B 6684 TON, Honda Vario B 6535 AM, Honda Megapro B 4492 RO, dan Honda Beat B 3060 BSN.
Empat korban tewas dalam kejadian ini adalah Mustopa warga Pondok Bambu, Mahyudin Herman warga Depok, Wisnu Anggoro warga Kebayoran Lama, dan Batang Onang warga Parung.
(sur/sip)