PDIP VS ABRAHAM SAMAD

Hasto: Kami Buktikan Waktu Itu Bisa Bertemu Ketua KPK

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Kamis, 22 Jan 2015 15:42 WIB
“Saat itu untuk bertemu kami tahu melanggar. Tapi kami kan gak percaya ada orang yang mengaku-ngaku akan mempertemukan dengan beliau,” ujar Hasto.
Politikus PDI Perjuangan Hasto Kristianto berbicara kepada media soal polemik di seputar Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad, di Jakarta, Kamis (22/1). (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat membeberkan pertemuan dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad pada masa pilpres 2014 menyinggung ihwal tak mungkinnya bertemu dengan Abraham.

Namun pada kenyataannya, ujar Hasto, pertemuan antara pihak PDIP dengan Abraham benar-benar terjadi. Bahkan pertemuan dengan Abraham dalam kapasitasnya sebagai ketua lembaga antirasuah itu terjadi hingga enam kali.

“Saat itu untuk bertemu (Ketua KPK Abraham) kami tahu melanggar. Tapi kami kan nggak percaya ada orang yang mengaku-ngaku akan mempertemukan dengan beliau (Abraham),” ujar Hasto dalam jumpa pers, Kamis (22/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam konferensi pers di Apartemen Capital sebagai tempat pertemuan ketika itu, Hasto menyatakan, ”Akhirnya kami buktikan dan ternyata benar bisa. Setelahnya ya ada proses. Tapi awalnya penasaran.”

Hasto mengungkapkan hal itu terkait dengan adanya orang yang disebutnya sebagai D1. “Saudara D1 bisa menunjukkan momentum yang baik untuk menemui AS (Abraham Samad). Oleh karena sejak itu D1 sering bertemu kami untuk melobi agar AS bisa ikut proses pencalonan wapres,” tutur Hasto.

Hasto mengaku siap mempertanggungjawabkan semua pernyataannya dalam jumpa pers ini. Menurutnya, ia membeberkan semuanya ini didasarkan pada sebuah keyakinan politik dalam dirinya. “Saya pertanggungjawabkan secara pribadi dengna seluruh tanggung jawab di mata hukum dan juga dengan etika politik yang saya miliki,” ujarnya. (obs/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER