KPK VS POLRI

Anggota Tim Independen Kemungkinan akan Bertambah

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 27 Jan 2015 15:16 WIB
Sosiolog UI Imam Prasodjo diundang ke Sekretariat Negara untuk ikut pertemuan Tim Independen yang ditugasi Presiden menyelesaikan kisruh KPK-Polri.
Anggota Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi, Imam Prasodjo, di Bareskrim Mabes Polri, Jumat (23/1). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo mendatangi Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (27/1). Ia diundang untuk mengikuti pertemuan antaranggota tim independen yang dibentuk untuk mengatasi kisruh KPK-Polri. Ia mengatakan, ada kemungkinan anggota tim independen itu ditambah personelnya.

Saat ini tim independen beranggotakan tujuh orang. Meski belum dibentuk secara formal, tim bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini sudah memiliki tugas yakni mencari fakta dan mengumpulkan informasi terkait kemelut yang terjadi antara KPK dan Polri.

Imam mengungkapkan, ini merupakan kali pertama ia diundang untuk menghadiri pertemuan dengan tim independen atau tim 7. "Iya saya baru pertama datang. Belum tau ada apa. Kita lihat nanti," ujar dia sebelum menghadiri pertemuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan hadirnya Imam dalam pertemuan anggota tim independen, diperkirakan jumlah anggota tim akan bertambah. Apalagi keputusan presiden terkait pembentukan tim ini belum keluar. "Kemarin belum resmi, bisa jadi nanti sembilan," ujarnya.

Meski demikian, Imam belum mau membeberkan siapa saja yang akan menjadi anggota tambahan tersebut. Pasalnya, nama-nama calon masih belum final. Bahkan ia sendiri belum bisa menjamin bisa ikut serta dalam tim tersebut atau tidak.

"Agendanya belum jelas, takutnya saya tidak jadi malah repot nanti," katanya.

Tujuh anggota tim independen yang terbentuk pada Minggu malam lalu adalah adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidiqie, mantan Wakapolri Komisaris Jenderal (Purn) Oegroseno, mantan Wakil Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean dan Erry Riyana Hardjapamekas, mantan staf ahli Kapolri Bambang Widodo Umar, pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana, dan mantan Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif.

Imam sendiri selama ini adalah salah satu tokoh yang menentang keras penangkapan Wakil Ketua Bambang Widjojanto oleh Polri. Ia masuk dalam jajaran tokoh yang mengawal Gedung KPK Sabtu lalu. Bersama beberapa aktivis antikorupsi yang lain, Imam juga datang ke Bareskrim Polri untuk mendesak Bambang dibebaskan. (sur/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER