Jakarta, CNN Indonesia -- Di era modern ini ketika mayoritas warga dunia menggenggam ponsel untuk saling terhubung satu sama lain dan tinggal melongok ke ponsel untuk mengetahui perkembangan terkini dari jagat, wajar bila seorang kepala negara memiliki akun sosial media. Presiden Republik Indonesia pun demikian.
Sosial media bukan barang baru bagi para presiden masa kini, termasuk Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. SBY memiliki akun resmi yang telah terverifikasi di Facebook dan Twitter. Jokowi pun memiliki akun atas namanya yang telah diverifikasi Facebook maupun Twitter.
Namun ternyata ada perbedaan mendasar antara Jokowi dan SBY soal akun atas nama mereka yang terdaftar resmi di Facebook dan Twitter. Sementara SBY mengontrol penuh dan mengakui akun atas nama dia sebagai miliknya, Jokowi sebaliknya. Ia ternyata disebut Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto tak memiliki atau memegang akun sosial media apapun. (Baca:
Kalimat Magis Itu Bukan dari Facebook Jokowi)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fan page ‘Joko Widodo’ yang telah diverifikasi Facebook dengan kategori politisi dan dideskripsikan pembuatnya sebagai ‘Laman Resmi Facebook Ir. H. Joko Widodo Presiden Terpilih Republik Indonesia 2014-2019’ ternyata tak dipegang langsung oleh Jokowi. (Baca:
Akun Jokowi Diverifikasi Facebook, Dipegang Eks Tim Kampanye)
Fan page yang diikuti 2 juta lebih pengguna Facebook itu dibuat oleh tim kampanye Jokowi menjelang Pemilu Presiden 2014. Meski demikian, menurut mantan Wakil Koordinator Media Center Kampanye Jokowi Aria Bima, akun tersebut saat ini lepas dari kendali Jokowi, timnya, maupun lingkaran Istana.
Sang pengelola memposting apapun pada fan page itu tidak atas sepengetahuan Jokowi. Tentu banyak orang tak menyangka, sebab apa yang diposting di fan page Jokowi selalu terkait dengan peristiwa terkini, bagai Jokowi sendiri yang langsung berkomentar.
Sementara fan page Facebook atas nama SBY berada dalam kendali penuh dia. Dalam fan page dengan kategori politisi yang diikuti lebih dari 4 juta orang itu, tercantum keterangan jelas: Fan page resmi Presiden ke-6 RI (2004-2014) Susilo Bambang Yudhoyono. Dikelola oleh staf pribadi. Posting dari Susilo Bambang Yudhoyono ditandai *SBY*
Keterangan yang dicantumkan pada fan page SBY itu mirip dengan fan page milik Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong yang diverifikasi Facebook dengan kategori figur publik. “
Prime Minister Lee Hsien Loong’s Facebook page is maintained by the Prime Minister’s Office, Singapore. Personal updates by Mr Lee are signed LHL,” demikian tertulis pada fan page Lee.
Fan page Joko Widodo sejauh ini selalu berisi postingan tentang perkembangan terbaru yang terjadi di republik ini maupun di dunia. Saat Raja Arab Saudi wafat misalnya, admin mengucapkan belasungkawa. Fan page itu juga membantah adanya ‘pembersihan’ terhadap orang-orang Pak SBY seperti yang sempat diributkan, dan memberikan komentar soal perang terhadap mafia narkoba menyusul pro-kontra eksekusi mati terhadap para terpidana narkoba.
Fan page Joko Widodo juga memposting foto sang Presiden saat memantau pencarian dan evakuasi korban AirAsia QZ8501, meminta Tahun Baru 2015 tak dirayakan gegap gempita sehubungan dengan musibah AirAsia dan kebakaran Pasar Klewer di Solo, mengajak rakyat berdoa pada Peringatan 10 Tahun Tsunami Aceh, dan menceritakan tentang kunjungan Jokowi ke Sinabung.
Bedanya dengan fan page Facebook SBY, tak ada hal pribadi yang diposting dalam fan page Joko Widodo. Sementara SBY kerap memposting aktivitasnya di luar tugas kepresidenan, misalnya saat ia tengah bekerja di rumah sembari bercengkerama bersama keluarganya, terutama sang cucu, saat ia sedang memasak nasi goreng, berolahraga santai, dan sekadar berjalan-jalan.
SBY pun termasuk aktif di Twitter. Akunnya @SBYudhoyono diberi keterangan serupa dengan fan page Facebook-nya: Akun resmi Presiden ke-6 RI (2004-2014) Susilo Bambang Yudhoyono. Dikelola olehstaf pribadi. Twit dari Susilo Bambang Yudhoyono ditandai *SBY*
Sementara akun @jokowi_do2 yang telah diverifikasi twitter dan dibuat September 2011 hanya mencantumkan keterangan singkat: Pengennya sederhana dalam kesederhanaan. Keterangan itu serupa dengan yang tercantum pada fan pafe ‘Joko Widodo – Jokowi’ dengan kategori
government official yang tidak diverifikasi Facebook.
Akun Twitter @jokowi_do2 terakhir memposting pada 21 Agustus, yakni “
Alhamdulillah Mahkamah Konstitusi telah mengumumkan keputusan hasil sidangnya. Semoga menjadi berkah dan manfaat bagi bangsa Indonesia.”
Saat itu MK baru memutuskan menolak gugatan Prabowo Subianto dan memperkuat keputusan Komisi Pemilihan Umum yang menetapkan Joko Widodo sebagai presiden terpilih periode 2014-2019.
Menanggapi fan page Facebook atas nama Joko Widodo dan akun Twitter atas nama Jokowi yang ternyata tak dikelola oleh sang Presiden, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menyatakan tak ada larangan bagi masyarakat untuk membuat akun. “Sejauh tidak ada pernyataan dari pemilik akun bahwa dia merepresentasikan Presiden.
Namun fan page Facebook Joko Widodo yang jelas-jelas mengklaim sebagai Jokowi, Presiden RI, akhirnya membuat Sekretariat Negara turun tangan. Menurut politikus PDIP Aria Bima yang juga tim kampanye media Jokowi, Setneg hari ini, Rabu (28/1), mengeluarkan surat resmi untuk pengelola akun sosial media atas nama Jokowi guna menghentikan penggunaan akun tersebut.
(agk)