Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi menyatakan informasi yang beredar tentang isi
Cockpit Voice Recorder selama ini tidaklah benar. Dia pun dengan tegas mengatakan, pihak-pihak yang membocorkan VCR bukanlah anggota tim investigasi kecelakaan AirAsia QZ8501.
"Yang menyatakan itu jelas bukan investigator KNKT. Buat kami itu rekayasa. Tidak ada kebocoran dari KNKT," kata Tatang saat memaparkan laporan awal (
preliminary report) kecelakaan pesawat berute Surabaya-Singapura tersebut, di Jakarta, Kamis (29/1).
Sebelum ini, media nasional dan internasional sempat menyiarkan kabar mengenai beberapa percakapan di dalam kokpit pesawat nahas tersebut. Yang paling menarik, perhatian publik tentu saja kalimat '
Allahu Akbar' yang konon dikatakan sang pilot QZ8501.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi pemberitaan ini, Tatang menuturkan informasi yang berkembang belakangan ini tersebar diakibatkan kekurangpahaman media tentang sistem penerbangan dan investigasi.
Tatang juga menegaskan, sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, lembaganya wajib menyimpan ketat segala hal yang berkaitan dengan investigasi kecelakaan.
"Saya tidak mau anggota KNKT menjadi pelanggar undang-undang," ujar Tatang. Dia mengatakan, segala sesuatu akan terang-benderang tatkala KNKT meluncurkan laporan akhir investigasi jatuhnya maskapai asal Malaysia itu.
(meg/obs)