Jakarta, CNN Indonesia -- Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) sekaligus Akil Mochtar pernah menyebut bahwa pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak bersih. Pernyataan Akil tersebut dipastikan bakal dibeberkan dalam kesaksiannya saat diperiksa penyidik Bareskrim Polri hari ini, Rabu (4/2).
Kuasa hukum Akil, Adardam Achyar, menuturkan Akil juga akan menjelaskan secara rinci mengenai pernyataannya itu kepada penyidik Polri. "Pak Akil pernah bilang satu mobil dengan Pak Bambang. Nanti akan digali juga soal itu," kata Adardam kepada CNN Indonesia, Rabu (4/2).
Saat ini, penyidik Bareskrim Polri sedang menjemput Akil di Rumah Tahanan KPK dan diperkirakan tiba pukul 15.00 WIB. Akil yang saat ini berstatus tahanan Mahkamah Agung (MA) bakal menjadi saksi dalam kasus Bambang yang dituduh memerintahkan orang lain memberi keterangan palsu di sidang sengketa pilkada Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, tahun 2010.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 16 Juni 2014, Akil memang pernah menyinggung soal sengketa pilkada Kabupaten Kotawaringin Barat. Terdakwa dalam tingkat kasasi kasus suap pilkada itu menyebut Bambang pernah satu mobil dengannya dalalam perjalanan menuju kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dari Kantor MK di sekitar Monas.
”Dia pernah satu mobil sama saya, dari MK sampai Pasar Minggu saya antar, ngomong soal perkara Kotawaringin Barat, tanya sama dia, dia pengacaranya. Tapi enggak ada janji. Saksinya ada, ajudan saya. Malam hari itu,” kata Akil saat itu.
Bambang Widjojanto ditangkap penyidik Bareskrim Polri pada 23 Januari 2015 dan disangka melanggar Pasal 242 ayat 1 dan Pasal 55 KUHP. Bambang dituduh menyuruh orang lain memberi keterangan palsu dalam sidang sengketa pilkada Kabupaten Kotawaringin Barat yang diperkarakan ke MK.
Akil Mochtar menjadi Ketua Panel Hakim saat sidang sengketa pilkada tersebut digelar di MK tahun 2010. Untuk itu, keterangan Akil dinilai sangat penting untuk membuktikan sangkaan yang dituduhkan Polri kepada Bambang.
(rdk)