Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo belum berencana melakukan perombakan kabinet. Perombakan yang direncakan presiden menurut Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto adalah pada Menteri Pertanian jika tidak bisa mewujudkan swasembada pangan.
Itupun menurut Andi direncanakan dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. "Setahu saya satu-satunya target reshuffle yang dimiliki Presiden adalah tiga tahun ke depan terhadap Menteri Pertanian," kata Andi ketika ditemui di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/2).
Untuk menteri lain, Presiden tidak memberikan tenggat waktu tertentu dalam pencapaian programnya. "Untuk Menteri lain tidak pernah ada target dari Presiden sebagai indikator apakah Menteri yang bersangkutan akan diganti atau tidak," kata Andi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain tidak memberikan target minimal, Andi juga menegaskan kembali bahwa dalam pemerintahan kali ini Presiden dan Kabinetnya tidak mengenal istilah 'kerja 100 hari' seperti pemerintahan sebelumnya. Target capaian cepat kerja tiap kementerian dikatakan Andi diberikan secara berbeda tanpa generalisasi.
Sebelumnya Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Aboe Bakar Al-Habsy memberikan respon yang positif apabila memang ada wacana reshuffle terhadap beberapa menteri Kabinet Kerja. Menurutnya, hal tersebut menjadi sebuah kemajuan apabila kebijakan tersebut diambil oleh Presiden Jokowi dalam waktu dekat ini.
"Presiden memiliki indikator kerja untuk masing masing kementrian. Sehingga bila menteri terkait tidak mampu mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan tentunya harus dilakukan reshuffle," kata Aboe Bakar melalui keterangan media, Senin (2/2).
Aboe Bakar menilai, perombakan kabinet adalah pembuktian bahwa Presiden Jokowi tegas dalam mengambil keputusan dan kebijakan strategis, bukan sekadar Presiden boneka yang bisa diatur.
(sur)