Kemendikbud Awasi 17 Percetakan UN Terpilih

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Jumat, 06 Feb 2015 03:16 WIB
Kemendikbud telah menyatakan siaga mengawasi 17 percetakan yang akan mencetak soal untuk Ujian Nasional pada April-Mei 2015 mendatang.
Sejumlah pelajar dari beberapa sekolah melakukan sujud syukur saat merayakan perubahan sistem Ujian Nasional di Taman Alun-alun Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/1). Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan merubah sistem Ujian Nasional yang bukan sebagai syarat kelulusan sekolah, tetapi hanya menjadi pemerataan pendidikan disambut baik para pelajar di Bandung. (Antara Foto/Agus Bebeng)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 17 percetakan telah terpilih untuk mencetak soal Ujian Nasional yang akan segera dilaksanakan pada April dan Mei mendatang. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan akan siaga mengawasi ke-17 percetakan tersebut.

"Tadi mereka presentasi tentang mekanisme pengamanan soal di percetakan. Kami kan khawatir bagaimana sistem pengamanannya. Kami akan terus evaluasi dan tentunya nanti ada penjagaan polisi," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Furqon kepada CNN Indonesia, Kamis (5/2).

Furqon menjelaskan belasan percetakan tersebut berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, seperti Padang, Jakarta, Riau, Bali, Jawa, Manado, dan Makassar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, percetakan yang pernah diberi "catatan hitam" oleh Kemendikbud pada tahun sebelumnya masih diperbolehkan ikut lelang tahun ini. "Mereka masuk "catatan hitam" karena melakukan distribusi soal secara terlambat. Tapi sekarang sudah lewat masa blacklist. Ini juga yang kami awasi tahun ini," kata Furqon.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemendikbud Nizam mengatakan percetakan soal UN baru boleh dilakukan pada 27 Februari mendatang. "Untuk soal, bisa dibilang persiapannya sudah 99 persen. Tinggal kirim ke percetakan," kata Nizam.

Ia menambahkan, "Namun, mengirimnya kan tidak boleh terlalu awal, jadi harus pas. Soal UN tidak boleh terlalu awal, tetapi kalau terlambat juga bencana. Semua harus tepat waktu."

Selain itu, Nizam juga mengaku soal UN yang berbasis komputer (computer based test) juga telah siap. "Untuk UN CBT, data sudah masuk dari daerah. Minggu depan mulai pelatihan teknisi dengan proktor (pengawas ujian untuk CBT). Selain itu, juga sudah melakukan instalasi aplikasi di sekolah-sekolah yang menjadi percontohan UN CBT," katanya.

Adapun, try out UN akan dilakukan mulai dilakukan pada minggu ketiga dan keempat Februari. "Nanti Maret juga ada try out sekitar minggu ketiga dan keempat. Ujian CBT sendiri mulai 7 April," kata Nizam. (pit/pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER