Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyayangkan percakapan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Tim 9 Syafii 'Buya' Maarif terkait pembatalan pelantikan
Komjen Pol Budi Gunawan menjadi Kapolri.
"Pembicaraan tersebut sifatnya pribadi, tentu kita tidak tahu. Yang mengetahui pembicaraan tersebut tentu Pak Jokowi dan Pak Syafii," ucap JK di Kantor Wapres, Kamis sore hari (05/02).
JK menyampaikan bahwa pembicaraan tersebut merupakan suatu bentuk percakapan personal dan tidak selayaknya dikonsumsi publik atau khalayak. Ditambah lagi, kata JK, saat ini belum ada sikap resmi dari Presiden Jokowi atas nasib Komjen Pol Budi Gunawan setelah sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proses hukum masih berjalan, jadi harus ditunggu," ucap JK.
Kendati demikian, JK lebih memilih menyerahkan keputusan akhir pada Jokowi disamping hak preogratif yang dipegang Jokowi sebagai presiden.
Sebelumnya, Ketua Tim 9 Syafii Maarif mengatakan Presiden Jokowi menelepon dirinya usai melakukan pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri di Istana pada Selasa (3/2) malam.
"Pak Jokowi semalam telepon saya setelah bertemu dengan Megawati Soekarnoputri di Istana Negara. Jokowi bilang pada saya selamat, ya. Tidak ketemu juga pandangannya," kata Syafii kepada CNN Indonesia, Rabu (4/2) pagi.
Syafii menceritakan dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri semalam, sang ketua umum partai berkukuh meminta presiden untuk melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi Kepala Kepolisian. Namun, lanjut Syafii, Presiden Joko Widodo tetap mengatakan kepada Megawati kalau dia tidak akan melantik Budi Gunawan.
(pit/pit)