Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kawasan Jakarta dan sekitarnya akan menerima curah hujan yang lebih deras hari ini, Selasa (10/2). Tak berbeda jauh dengan hari sebelumnya, guyuran hujan diprediksi tidak berhenti hingga malam hari.
"Kondisi hujan hari ini akan lebih deras dari kemarin. Prediksi kami akan terjadi terus sampai malam," kata Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi BMKG Hary Tirto Djatmiko kepada CNN Indonesia.
Hujan lebat terjadi karena interaksi cukup kuat antara atmosfer dan lautan di Samudra Hindia menghasilkan fenomena Dipole Mode, yakni tanda-tanda atau gejala memanasnya suhu permukaan laut dari kondisi normal di sepanjang ekuator Samudra Hindia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fenomena ini dikenal dengan sebutan Depole Mode Index atau gelombang Kelvin dan Rosbby," ujar Hary.
Meski hujan rutin terjadi di musimnya, Hary menyatakan Jakarta perlu waspada sebab memiliki kontur tanah yang rendah dan drainase yang buruk. "Intinya ini pasti lebih besar hujannya, dan perlu kewaspadaan lebih tinggi," kata dia.
Hary mengingatkan, perlu diperhatikan pula prediksi puncak rob atau pasang air laut di Jakarta pada pekan ini, yakni 10-13 Februari. Pasangnya air laut akan menambah parah banjir Jakarta, terlebih jika intensitas hujan tinggi.
Secara terpisah, Kepala BMKG Andi Eka Sakya menyatakan puncak musim hujan di Jakarta berlangsung pertengahan bulan hingga minggu ketiga Februari.
Peneliti meteorologi tropis dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Tri Handoko Seto mengatakan penyebab hujan Jakarta adalah seruak dingin dari Siberia. “Terjadi peristiwa meteorologis yang disebut dengan
cold surge (seruak dingin), yaitu masuknya massa udara dingin dari Siberia menuju Jawa bagian barat,” kata Seto.
Seruak dingin yang masuk ke wilayah barat Jawa kemudian bertemu dengan angin yang bertiup dari timur dan terjadi konvergensi sehingga terbentuk awan-awan hujan yang cukup masif.
(pit/agk)