Jakarta, CNN Indonesia -- Humas PMI DKI Jakarta Dody Yanis menyatakan banjir tahun lalu lebih parah dibandingkan tahun ini. Ia membandingkan banjir dengan indikator tinggi air tahun ini dengan tahun lalu pada periode yang sama.
"Tahun lalu lebih parah dibandingkan tahun ini. Karena aliran sungai sudah mulai dibenahi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," kata Dody kepada CNN Indonesia, di Kantor PMI DKI Jakarta, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (10/2).
Dody mengatakan, Jakarta Selatan merupakan daerah paling aman dari banjir dibandingkan wilayah Jakarta lainnya. "Karena sungai Tebet sudah dibenahi. Banjir di Jaksel meliputi daerah Mampang dan Kalibata. Namun, masih lebih parah tahun lalu," kata Dody.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan banjir di daerah Kampung Pulo, Jakarta Timur juga tidak terlalu parah dibandingkan tahun lalu. "Patokannya itu Kampung Pulo. Kalau di sana parah, berarti banjirnya parah," kata Dody.
Meski begitu, Dody mengatakan tengah bersiap siaga bila memang bantuan PMI dibutuhkan untuk mengevakuasi dan menolong korban banjir. "Kami masih terus pantau dan mendengarkan laporan dari PMI di tiap wilayah," katanya.
Warga yang enggan dievakuasi kerap menjadi masalah. "Takut barangnya hilang, mereka mengorbankan nyawanya dengan menolak dievakuasi," katanya.
Dody menyarankan agar masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungannya. "Tidak muluk-muluk ya. Yang penting jangan buang sampah sembarangan karena akan menyumbat saluran air," katanya.
(pit/sip)