Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim Sembilan, Ahmad Syafii 'Buya' Maarif, menilai penetapan status Budi Gunawan sebagai calon Kapolri merupakan ujian terberat yang harus dihadapi Joko Widodo sebagai pemimpin negara. Mantan Ketua umum PP Muhamadiyah itu menghimbau presiden untuk secepatnya mengambil keputusan agar tidak merugikan banyak pihak.
"Menurut saya pemimpin itu diuji pada saat yang berat. Saya percaya Jokowi akan mengambil keputusan, tapi jangan lama-lama lah," ujar Buya di kantor Maarif Institute, Tebet, Jakarta, Selasa (17/2) malam.
Jokowi, lanjut Buya, sebaiknya menepati janjinya untuk segera mengambil keputusan. Jika terlalu lama tidak mengambil keputusan, akan ada banyak pihak yang dirugikan atas kondisi yang terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berharap supaya kalimat 'secepatnya' itu lebih ada kepastian dari Presiden. Jika terlalu lama, akan ada banyak pihak yang dirugikan atas kondisi yang terjadi," kata Syafii Maarif.
Sebagai informasi, Tim Sembilan menggelar rapat tertutup pada Selasa malam untuk membahas status Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri dan konflik antara lembaga kepolisian dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Salah satu dari tujuh rekomendasi yang dihasilkan adalah menyarankan agar Presiden tidak melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri baru kedepannya.
Buya menjelaskan rekomendasi yang dikeluarkan Tim Sembilan telah mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak. Rahmawati Soekarnoputri, yang datang sebelum rapat Tim Sembilan berlangsung, merupakan salah satu pembisik.
"Beliau (Rahmawati) datang dengan berbagai harapan sebagai warga negara. Ia memberi masukan yang semuanya kami tampung dalam pernyataan ini. Kami mencoba secara umum memasukan masukan-masukan umum dalam rekomendasi ini," ujar Buya menjelaskan.
(ags)