Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat kepolisian yang juga merupakan anggota Tim 9, Bambang Widodo Umar yakin keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi akan tetap aman ke depannya. Menurutnya, apa yang terjadi sekarang adalah adanya upaya untuk mengubah cara KPK dalam menangani kasus tindak pidana korupsi yang sering dianggap terlalu
powerful.
"Saya yakin KPK tidak akan dihilangkan. Namun, ada proses tertentu dimana selama ini KPK itu dipandang terlalu
powerful, nah ini dianggap menakutkan. Mungkin gayanya saja yang diubah, tetapi sifatnya harus tetap seperti dulu," ujar Bambang, Selasa Malam.
Namun sekarang ini, Bambang membenarkan pandangan masyarakat yang melihat adanya upaya pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi. Pandangan tersebut dikeluarkan setelah adanya penetapan status tersangka dan ancaman pidana terhadap pimpinan serta penyidik KPK oleh lembaga kepolisian akhir-akhir ini.
Bambang mengatakan bahwa semangat pemberantasan korupsi yang dimiliki lembaga antirasuah itu belum tentu sama jika seluruh pimpinan lembaga tersebut diganti nantinya. Upaya pelemahan KPK saat ini diyakini Bambang juga memiliki tujuan untuk mengganti seluruh pimpinan lembaga itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu (semangat pemberantasan korupsi jika pimpinan KPK diganti) tanda tanya. Tapi tujuan dari pelemahan ini memang kesana (mengganti seluruh pimpinan KPK). Ya, saya katakan pelemahan itu akhirnya berlanjut lagi," kata Bambang.
Senin malam, Tim 9 mengajukan tujuh rekomendasi kepada Presiden Jokowi menyusul gugurnya penetapan tersangka Komisaris Jenderal Budi Gunawan setelah gugatan praperadilannya diterima PN Jakarta Selatan.
Ketua Tim 9 Syafii 'Buya' Maarif mengatakan rekomendasi tersebut diberikan untuk menjadi salah satu jalan atau solusi dari adanya krisis yang menimpa Indonesia.
"Kami kompak mengusulkan tujuh rekomendasi ini. Kalau tidak dilakukan implikasinya besar sekali pada Presiden. Ini kami sampaikan saja," kata Buya di Gedung Maarif Institute, usai rapat bersama tim 9, Selasa malam.
(sip)