Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima bantuan dana dari Tahir Foundation dan Permit (Perhimpunan Masyarakat dan Pengusaha Indonesia Tionghoa) sebesar Rp 7 miliar untuk membantu penanganan banjir ibu kota.
"Bantuan ini dipakai untuk membeli genset dan kabel-kabel listrik. Lebih baik kami langsung mendapat barangnya. Nanti BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) akan mencatat barang ini untuk menjadi aset Pemda," ujar Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/2).
Banjir di Jakarta pekan lalu membuat Ahok fokus menangani pompa-pompa air yang ada wilayah utara. Apabila pompa-pompa tersebut aman, Ahok yakin banjir dapat segera diatasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsep DKI Jakarta itu kan wilayah selatan lebih tinggi. Sementara utara sekarang 2,8 meter di atas permukaan laut kalau sedang pasang," ujar Ahok.
Banjir yang menggenangi wilayah barat, timur hingga pusat Jakarta minggu lalu, kata Ahok, terjadi akibat gardu listrik di utara Jakarta, yaitu sekitar Waduk Pluit, dimatikan oleh PLN karena ketinggian air di waduk yang sudah mencapai 30 centimeter.
Gardu-gardu yang dimatikan listriknya itu akhirnya tidak dapat mengaktifkan pompa air yang ada di wilayah tersebut sehingga air meluap.
Pembelian genset dan kabel-kabel listrik dari dana bantuan Tahir Foundation dan Permit, ujar Ahok, dilakukan untuk memenuhi permintaan PLN dalam mengamankan gardu listrik di wilayah utara tersebut.
"Genset, kabel listrik atas, pokoknya kalau bisa kami penuhi sehingga tidak ada alasan PLN matikan gardu di utara," ujar Ahok. Untuk itu bantuan akan ditransfer ke kontraktor-kontraktor PLN.
Ahok mengatakan titik genangan air pada banjir Jakarta pekan lalu berkurang ketimbang pada musim hujan tahun lalu. “Dulu ada lebih dari 100 titik genangan air. Kemarin kira-kira hanya 60-an titik," kata Ahok.
Tahir Foundation bukan kali ini saja memberikan bantuan untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Yayasan milik konglomerat dan pendiri Mayapada Group itu sebelumnya juga menyumbang 10 unit bus TransJakarta dan dana Rp 6 miliar saat Jakarta masih dipimpin Jokowi.
(agk)