Tak Lantik BG, Presiden Dinilai Dengarkan Aspirasi Masyarakat

Abraham Utama | CNN Indonesia
Kamis, 19 Feb 2015 12:48 WIB
Meski demikian, keputusan Jokowi dianggap vital pasca gugatan praperadilan Budi Gunawan menang atas KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Universitas Indonesia (UI) menggelar aksi damai dengan mendirikan tenda di depan gedung KPK, Jakarta, Selasa (27/1). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Civitas Akademika Universitas Indonesia mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo untuk tidak melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi Kapolri. Mereka menilai, Jokowi telah mendengarkan aspirasi masyarakat dan melakukan tindakan yang tepat. 

"Hal ini menjadi bukti bahwa presiden telah mendengarkan aspirasi masyarakat luas," ujar Dekan Fakultas Hukum UI, Topo Santoso, di Kampus UI Salemba, Jakarta, Kamis (19/2).

Berbicara atas nama Rektor UI Muhammad Anis, Topo berkata keputusan Jokowi sesungguhnya juga menyelamatkan kredibilitas institusi kepolisian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Topo menilai, keputusan Jokowi begitu vital setelah Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memenangkan gugatan praperadilan Budi Gunawan terhadap komisi antikorupsi.
Putusan tersebut, menurut komunitas UI, mengancam kewibawaan sistem hukum yang berlaku di Indonesia.

"Putusan praperadilan itu tidak sesuai atau bertentangan dengan hukum acara pidana," katanya.

Atas putusan tersebut, UI mendesak presiden untuk menyelamatkam KPK dari berbagai ancaman yang dapat melemahkan pelaksanaan pemberantasan korupsi. Apalagi belakangan baik pimpinan maupun penyidik komisi antirasuah dipermasalahkan oleh Polri dengan berbagai tudingan melakukan tindak pidana.

"Ini belum selesai. Presiden memang akan menetapkan tiga pimpinan sementara KPK. Tapi urusannya masih panjang. Calon kapolri yang baru diajukan masih harus melalui proses di DPR," kata Topo.

Dia memprediksi, pelemahan KPK kemungkinan besar akan terus berlangsung. Topo pun mengajak seluruh komunitas akademia dan masyarakat untuk mengawal dinamika yang terjadi. 

"Kami mengajak perguruan tinggi di Indonesia untuk tidak tinggal diam melihat kondisi pemberantasan korupsi yang sedang terancam," katanya. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER