Usul Jokowi agar Menteri Naik KRL ke Bogor Tengah Dikaji

Noor Aspasia | CNN Indonesia
Jumat, 20 Feb 2015 17:18 WIB
Kepala Bappenas Adrinof Chaniago tengah mengkalkulasi efesiensi waktu perihal instruksi presiden kepada para menteri dan tamunya untuk menggunakan KRL.
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan di Istana Bogor, Jumat (23/1). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bappenas Andrinof Chaniago meminta ada kalkulasi yang tepat terkait efisiensi waktu perihal wacana naik Kereta Api Listrik (KRL) tamu Jokowi dari Jakarta ke Bogor dalam rangka rapat koordinasi di Istana Bogor, Jawa Barat.

"Tentu akan lebih baik (naik KRL), kalau kegiatan rombongan tentu lebih baik, kalau agar lebih efektif dan efisien tapi dipertimbangkan betul efisiensi waktunya," kata Andrinof di Istana Bogor, Jawa Barat, Jum'at (20/2).

Andrinof menceritakan jika Jokowi meminta untuk menghadiri rapat di Bogor, maka menteri yang terkait akan tinggal di Widya Chandra (perumahan dinas menteri) dan diprediksikan akan menghabiskan waktu sekitar dua puluh lima menit jika ke stasiun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berbeda hal-nya jika langsung kan waktunya 40 menit kesini, jadi yang mana lebih realistis saja" katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta menteri beserta tamunya untuk mengunakan Kereta Rel Listrik (KRL) bila hendak menghadiri pertemuan atau rapat di Istana Bogor. Kesepakatan diambil Jokowi setelah menerima saran dari Wali Kota Bogor.

"Presiden sepakat dengan saran ini, karena dari stasiun bisa berjalan kaki ke Istana atau menggunakan bus di shelter menuju Istana," kata Wali Kota Bogor Bima Arya saat ditemui di kantornya, Rabu (18/2).

Saran Bima Arya ini dikemukan mengingat lokasi Stasiun Bogor yang hanya berjarak satu kilometer dengan gerbang Istana sehingga memudahkan tamu Jokowi untuk menghadiri rapat.

Kesepakatan ini diambil dalam rangka menghindari kemacetan di Kota bogor. (pit/pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER