Jakarta, CNN Indonesia -- Pasca Presiden Jokowi mengusulkan Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri, politisi PDIP ramai-ramai mengungkapkan kekecewaannya. Sudah rahasia umum bahwa Komjen Budi Gunawan, calon tunggal Kapolri yang semula diajukan Jokowi, didukung kuat oleh partai pimpinan Megwati Soekarnoputri itu. Budi merupakan mantan ajudan Megawati.
Oleh sebab itu muncul pertanyaan apakah Fraksi PDIP di DPR bakal meloloskan Badrodin Haiti sebagai Kapolri seperti yang kini dikehendaki Jokowi. Terkait ini, anggota DPR dari Fraksi PDIP Budiman Sudjatmiko membeberkan sebagian diskusi antarkader PDIP di Grup WhatsApp mereka.
“Di WA grup kami, Aria Bima menyinggung soal pidato Megawati bulan Januari di satu hotel di kawasan Kuningan saat acara pembekalan untuk PDIP. Isi pidato itu: sebagai partai pendukung pemerintah, kader PDIP diminta untuk mendukung keputusan apapun dari Presiden Jokowi, meski itu tak berarti mendukung buta. Dinamika tentu ada,” ujar Budiman dalam talk show di Kantor CNN Indonesia, Jakarta, Jumat (20/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengacu pada pidato Megawati itu, kata Budiman, maka usul Jokowi mencalonkan Badrodin sebagai Kapolri tentu didukung PDIP. “Suara interpelasi atau penarikan dukungan terhadap Jokowi bukan suara Ketua Umum PDIP,” klaim Budiman.
Meski demikian, Budiman tak menepis adanya perbedaan suara di internal PDIP. “Saya harap dalam dinamika yang berjalan, suara-suara yang ingin melawan korupsi akan lebih banyak,” kata dia.
Budiman berharap Badrodin Haiti akan lolos uji kepatutan dan kelayakan Kapolri di DPR dan membuktikan kinerja profesionalnya di Polri. Badrodin, ujar Budiman, harus membuktikan bahwa dia duduk di kursi panas Kapolri bukan untuk menjadi boneka pihak manapun.
(agk)