Usut Kasus Samad, Pengawas KPK Undang Supriansa

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Senin, 23 Feb 2015 14:00 WIB
Supriansa ialah kawan Abraham Samad sejak di Makassar, kala Samad belum menjabat Ketua KPK. Samad meminjam unit apartemen Supriansa untuk bertemu petinggi PDIP.
Supriansa, kawan Abraham Samad yang meminjamkan unit apartemennya ke Samad untuk bertemu dengan elite PDIP. (CNN Indonesia/Gilang Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Pengawas Internal Komisi Pemberantasan Korupsi kembali mendalami dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Ketua KPK nonaktif Abraham Samad. Setelah mengundang Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Senin ini (23/2) giliran sahabat Samad, Supriansa, yang dihadirkan di KPK.

Supriansa merupakan pemilik unit apartemen The Capitol Residence di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan, yang menjadi lokasi pertemuan Samad dengan sejumlah elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, antara lain Hasto yang sebelum Pemilu Presiden 2014 menjabat Wasekjen PDIP, Tjahjo Kumolo yang saat itu menjabat Sekjen PDIP, dan Maruarar Sirait selaku Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP. (Baca: Pertemuan Samad dan Petinggi PDIP Versi Tjahjo Kumolo)

Supriansa tiba di Gedung KPK sekitar pukul 12.45 WIB. “Saya akan menyampaikan keterangan sebenar-benarnya mengenai rangkaian cerita pertemuan ‘Rumah Kaca’ yang dilakukan Pak Abraham di unit apartemen saya,” kata dia di Gedung KPK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

‘Rumah Kaca’ yang dimaksud Supriansa merujuk pada tulisan berjudul ‘Rumah Kaca Abraham Samad’ yang dimuat di blog pribadi atas nama Sawito Kartowibowo di Kompasiana (17/2). Tulisan itu membeberkan enam kali pertemuan antara Samad dan pengurus PDIP yang terjadi menjelang Pemilu Presiden 2014.

Samad disebut melakukan lobi politik agar bisa menjadi calon wakil presiden. Sebagai kompensasi, ia dituding menawarkan bantuan keringanan hukum untuk Emir Moeis, petinggi PDIP yang kasusnya sedang ditangani KPK.

Soal pertemuan antara Samad dan sejumlah elite PDIP itu tak dibantah oleh Supriansa. “Pertemuan itu sudah lama, sebelum Pilpres 2014,” ujar Supriansa yang merupakan sahabat Samad sejak di Makassar, kota asal Samad.

Supriansa membenarkan Samad meminjam unit apartemen miliknya sebagai teman. Namun Supriansa mengaku tak tahu banyak soal isi pertemuan antara Samad dengan beberapa petinggi PDIP itu. Menurut Supriansa, dia memilih untuk menunggu di ruangan lain di lantai yang sama, 5B, ketika pertemuan berlangsung.

“Ruangan itu kedap suara. Jadi saya sama sekali tidak tahu isi percakapan mereka,” kata Supriansa yang sebelum ini pernah diundang Komisi III Bidang Hukum ke DPR, juga untuk memberi keterangan soal dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Samad.

Dalam wawancara dengan CNN Indonesia, Selasa (17/2), Supriansa mengaku kaget karena Samad ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Sulawesi Selatan dan Barat atas kasus pemalsuan dokumen KTP dan Kartu Keluarga atas nama Feriyani Lim.

Menurut Supriansa, sejak ia mengenal Samad di Makassar, sebelum Samad menjadi Ketua KPK, Samad ia pandang sebagai orang yang baik, lurus, bersih, dan tak neko-neko. Oleh sebab itu ia mengatakan bingung kenapa perkara Samad kini jadi semrawut. (Baca Supriansa: Setahu Saya, Samad Sejak Dulu Orang Baik) (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER