Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Perwakilan Rakyat berharap pemerintah berani menghentikan impor sapi dari Australia jika kelak negara tersebut juga melarang warganya berwisata ke Indonesia. Antisipasi ini, menurut Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais perlu dilakukan mengingat hubungan dua dengan Australia tak kunjung membaik.
"Kalau mereka (Australia) nekat melarang kunjungan pariwisata atau tindakan nekat lainnya, maka Indonesia juga sudah lebih dari siap untuk melakukan langkah antisipasinya," kata Hanafi kepada CNN Indonesia, Selasa (24/2).
Untuk impor sapi, Indonesia menurut Hanafi punya kewenangan untuk menghentikan masuknya sapi asal Australia. Indonesia, kata Hanafi, adalah pasar terbesar komoditas sapi potong asal Australia. Oleh sebab itu, ia menilai bukan Indonesia yang membutuhkan Australia, namun sebaliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal serupa dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi. Politikus Partai Amanat Nasional ini menyatakan, Indonesia menjadi pasar terbesar sapi Australia. Setiap tahunnya sebanyak 454.152 ekor sapi atau sekitar 53% dari total sapi yang diekspor Australia masuk ke Indonesia.
Dengan adanya ancaman Australia yang akan menghentikan kunjungan wisatawan ke Indonesia jika dua warga negaranya tetap dieksekusi mati, Viva berharap pemerintah juga berani untuk menghentikan impor sapi dari Australia.
"Kami mendesak pemerintah untuk menghentikan impor sapi dari Australia baik indukan, betina produktif atau daging beku. Kalau tidak hormati Indonesia, saya desak untuk tolak impor sapi," tuturnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/2).
Lebih lanjut, ia mengatakan masih ada beberapa negara lain seperti New Zealand dan Kanada yang menjadi opsi untuk impor daging sapi ke Indonesia.
Diketahui hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia cukup memanas akhir-akhir ini akibat dari rencana eksekusi mati kasus narkoba dua warga Australia.
Keduanya adalah Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. Mereka masuk dalam daftar terpidana mati yang akan segera dieksekusi dalam waktu dekat. Meski Pemerintah Australia sudah berharap mendapatkan ampunan, namun Indonesia tak mengabulkannya. Grasi keduanya ditolak oleh Presiden Joko Widodo.
Myuran dan Andrew kini ditahan di LP Kerobokan, Denpasar, Bali dan siap untuk dipindahkan ke Pulau Nusa Kambangan untuk menghadapi regu tembak.
(sur/sur)