Soal Eksekusi, Omongan Tony Abbott adalah Sikap Pribadi

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Senin, 02 Mar 2015 09:49 WIB
Menanggapi perkataan Abbott, peneliti senior asal Universitas Melbourne Dave McRae mengungkapkan tingkah sang perdana menteri sering dilakukannya.
Pemuda Muhammadiyah menggelar aksi teatrikal di depan Keduataan Besar Australia, Rabu (25/2). Merela menuntut Perdana Menteri Australia meminta maaf atas pernyataan yang memyinggung balas budi bantuan bencana Tsunami Aceh. (CNN Indonesia/Gilang Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hubungan Indonesia dengan Australia mendadak panas akibat proses eksekusi mati yang akan dilakukan pemerintah Indonesia terhadap dua warga negara Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Hal tersebut diperparah dengan komentar Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang mengungkit masalah bantuan Australia pada Indonesia saat Tsunami menerjang Aceh pada 2004 lalu.

Menanggapi perkataan Abbott, peneliti senior asal Universitas Melbourne Dave McRae mengungkapkan tingkah sang perdana menteri sudah pernah terjadi sebelumnya. Dia mengatakan Abbott memang sering mengatakan sesuatu tanpa berkonsultasi dengan masyarakat.

Bahkan tingkah laku Abbott tersebut sering disebut dengan "Captain's Call" oleh masyarakat Australia. "Kita harus memahami sikap PM Abbott yang gemar mengambil apa yang kita sebut sebagai keputusan kapten, yaitu keputusan yang diumumkan tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan partainya atau masyarakat," kata Dave saat ditemui di Jakarta, Ahad (1/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dave yang juga merupakan warga negara Australia menambahkan sering kali keputusan atau omongan Abbott yang membuat masyarakat kesal berasal dari kebiasaan "Captain's Call" tersebut. Dia pun menunjukkan salah satu contoh saat Abbott memberikan gelar kehormatan Australia pada pengeran kerajaan Inggris pada hari kebangsaan Australia.

Dalam kejadian tersebut pun membuat masyarakat tak suka dan menjadi pemicu pergantian perdana menteri di Australia. Bahkan tindakan Abbott tersebut kadang dikritik oleh partainya sendiri dan oleh masyarakat.

"Saya kira pernyataan dia (Abbott) terkait tsunami (Aceh) yang tidak seiring dengan pokok-pokok advokasi Australia justru menuai banyak kritikan, dalam konteks ini tidak menaikkan popularitas," ujar Dave.

Sebelumnya hubungan antara Indonesia dan Australia kembali memburuk. Abbott meminta Indonesia membebaskan dua warga Australia itu karena Negeri Kanguru telah membantu Indonesia tatkala tsunami menghantam Aceh pada tahun 2004.

Sementara Wakil Presiden Jusuf Kalla yang hadir di Aceh sehari usai tsunami menghantam wilayah itu, mengatakan Indonesia tak keberatan mengembalikan bantuan tsunami dari Australia. “Indonesia menerima bantuan dari 56 negara, dan Australia hanya salah satunya. Jika tidak dianggap bantuan kemanusiaan oleh manusia, kita kembalikan saja,” kata JK. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER