iPhone, Tulang hingga Dokumen TKI di Bangkai Pesawat QZ8501

Abraham Utama | CNN Indonesia
Senin, 02 Mar 2015 16:23 WIB
Seluruh benda yang diduga merupakan harta milik korban telah dikumpulkan Basarnas untuk diserahkan pada keluarga korban.
Petugas dari Basarnas dan KNKT bekerjasama memindahkan bangkai Pesawat AirAsia QZ 8501 dari kapal Crest Onyx ke darat dengan menggunakan alat berat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (02/03/2015).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak pertama kali terjun dalam operasi evakuasi pesawat AirAsia QZ8501, para rescuer dari Badan SAR Nasional telah menemukan berbagai benda yang diduga kuat berhubungan dengan korban-korban kecelakaan pesawat berute Surabaya-Singapura itu.

Tak hanya di lautan, Senin (2/3), ketika memeriksa bangkai badan pesawat maskapai asal Malaysia itu untuk terakhir kalinya di Dermaga KD 006, Tanjung Priok, Jakarta, mereka pun mendapati benda-benda personal bahkan sebuah benda yang disinyalir tulang manusia.

Hal itu terjadi saat mereka mengecek isi badan pesawat yang sudah tak berbentuk lagi. Sesuai standar operasi, anggota Basarnas menyisir bangkai pesawat sebelum mereka menyerahkannya kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan CNN Indonesia, sebuah crane berukuran besar yang biasa digunakan untuk mengangkut kontainer dari kapal dermaga dipinjam Basarnas untuk memindahkan badan pesawat. Setelah dipindahkan dari geladak kapal Crest Onyx, selama kurang lebih 30 menit para anggota Basarnas melakukan penyisiran.

Hasilnya, mereka mendapatkan dua ponsel di sela-sela jendela kabin yang tak lagi utuh. Salah satu ponsel itu bermerek Iphone dan berwarna putih. Kondisinya mati. Selain baterai yang kemungkinan besar telah terkuras, ponsel itu juga sudah lebih dari dua bulan berada di dasar laut.

Yang lebih mencengangkan, Basarnas juga menemukan benda mirip tulang manusia. Terkait hal ini, Basarnas belum mengeluarkan pernyataan apapun.

Saat berbicara kepada wartawan dalam sesi jumpa pers, Kepala Basarnas Marsekal Madya Faustinus Henry Bambang Soelistyo berkata tim SAR gabungan juga menemukan sejumlah uang di dalam kabin. Jumlahnya berkisar antara 300 hingga 8000 dollar singapura.

Terkait uang itu, Soelistyo menjamin anggotanya tidak mengutil sedikitpun. "Saya memastikan tim SAR gabungan tidak mengambil barang milik korban. Kami mempunyai kode etik. Itu pantangan berat bagi rescuer," katanya.

Perwira tinggi TNI Angkatan Udara ini berkata, uang tersebut akan segera diserahkan kepada AirAsia. Maskapai milik Tony Fernandezlah yang nantinya bertanggung jawab mengembalikan temuan-temuan itu kepada keluarga korban.

Sementara itu Ketua Tim Penyelaman Laut Dalam Basarnas Untung menuturkan, timnya juga menemukan dokumen yang berisi kontrak kerja. Ia menduga salah satu korban kecelakaan naas itu berangkat ke Singapura untuk bekerja.

Kini seluruh benda yang diduga merupakan harta milik korban telah dikumpulkan Basarnas. Tiga di antaranya telah dimasukan ke delam tiga kardus yang diplester hitam. Masing-masing kardus bertuliskan identitas korban: Herumanto Tanus, Yuni Indah dan Inda Diani Abraham. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER