Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri tengah menelusuri asal-usul zat kimia yang digunakan dalam aksi teror di ITC Depok beberapa waktu lalu. Diketahui letupan di pusat perbelanjaan itu bisa menimbulkan zat klorin yang mematikan.
"Kami telusuri untuk menemukan siapa saja yang terlibat," kata Kepala Divisi Humas Inspektur Jenderal Ronny Sompie di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Selasa (3/3).
Sampai saat ini, menurutnya, kepolisian belum berhasil mengidentifikasi siapa saja yang terlibat dalam aksi teror yang gagal itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga belum bisa mengungkapkan perkembangan penyelidikan yang saat ini dilakukan. "Perkembangan tentu selalu ada, tapi belum bisa kami sampaikan," ujarnya.
Sebelumnya, pengamat terorisme sekaligus mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT), Ansyaad Mbai, menyatakan zat klorin yang digunakan dalam aksi teror di ITC Depok bisa jadi masuk dari luar negeri.
Tahun lalu, klorin kerap digunakan sebagai senjata kimia dalam konflik di Suriah. Zat klorin ini digunakan pada sebuah serangan di desa Talmanes, Al Tamanah dan Kafr Zita, terakhir pada 28 Agustus lalu.
Letupan di ITC Depok terjadi Senin (23/2), sekitar pukul 18.00, WIB dan diduga berasal dari sebuah benda mencurigakan yang terletak di sebuah kamar mandi di lantai dua. Lokasi itu bahkan berada tak jauh dari tempat bermain anak-anak di pusat perbelanjaan.
Di lokasi ditemukan zat kimia yang setelah diselidiki ternyata mengandung zat klorin. Jika terhirup, zat ini akan berubah menjadi asam hidroklorik di paru-paru, menyebabkan organ dalam terbakar atau paru-paru basah akibat cairan yang tercipta dari senyawa kimia berbahaya.
Menurut salah satu sumber CNN Indonesia yang tak mau disebut namanya, letupan tersebut menghasilkan asap dan sempat membuat anggota tim gegana yang melakukan pengamanan mengalami reaksi gatal-gatal.
(sur)