Densus 88 Cokok Empat Kurir Jaringan Teroris Santoso

Megiza | CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2015 11:54 WIB
Mereka bertugas sebagai pembawa logistik dan alat-alat untuk merakit bom dari kota ke kawasan pegunungan, tempat Santoso menetap.
Dua Regu Pasukan Brimob bersenjata lengkap melakukan pengejaran terhadap terduga kelompok sipil bersenjata di sekitar gunung Patingkea desa Tamadue, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Seniin (29/12). Mereka melakukan penyisiran guna mencari persembunyian kelompok Santoso cs yang sebelumnya telah menembak mati seorang warga sipil pencari Damar yakni, Garataudu (51) dan menyandera Harun Tobimbi (39) atas laporan saksi mata Viktor Polaba (32) yang berhasil melarikan diri saat kejadian tersebut. (ANTARA FOTO/Zainuddin MN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Empat orang warga Desa Masamba ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri di Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah, kemarin, Rabu (4/3) pagi. Keempatnya ditangkap atas keterlibatan mereka dalam jaringan teroris pimpinan Santoso.

Kapolda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Idham Azis, memastikan empat warga yang ditangkap tersebut selama ini bertindak sebagai kurir dalam jaringan Santoso.

Tidak hanya itu, Idham juga menyebut, keempatnya telah mendapatkan pelatihan militer atau tadrib dari jaringan teroris yang selama ini diketahui berdiam di kawasanan pegunungan, Gunung Biru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim Densus sudah mengikuti mereka cukup lama dan mereka ini kurir aktif. Mereka naik turun gunung untuk mengirim logistik, mengirimkan pesanan seperti paku dan pipa paralon, yang digunakan untuk merakit bom," kata Idham kepada CNN Indonesia, Kamis (5/3).

Dia menjelaskan, empat kurir yang bernama Mulyadi, Andrian, Nasir dan Aco itu dicokok Densus 88 di tempat yang berbeda-beda.

"Ada yang di rumah, ada yang di jalanan. Kami tangkap mereka karena sudah diikuti intelijen sejak lama. Kami sudah mengetahui kesalahan-kesalahan mereka," ujarnya.

Selain itu, Idham juga memastikan, mereka telah aktif bekerja sebagai kurir sejak 2010 silam. Penangkapan kali ini pun menjadi bagian dari Operasi Camar Leo yang digelar sejak akhir Januari 2015. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER