Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur The Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) Sidney Jones menilai Indonesia masih harus mewaspadai aksi terorisme yang disinyalir berkaitan dengan kelompok radikal Negara Islam di Irak dan Suriah atau ISIS.
Menurut Sidney, banyak pejuang asal Indonesia yang pergi ke Suriah untuk berperang bersama ISIS. Oleh karena itu tak menutup kemungkinan mereka akan kembali dan mengancam keamanan di Indonesia.
"Kemungkinan mujahidin yang sudah ada di Suriah bisa kembali ke Indonesia dengan keterampilan yang lebih tinggi, ideologi yang lebih kuat, hubungan internasional yang lebih banyak dan mungkin keterampilan senjata yang lebih tinggi," kata Jones usai diskusi bedah buku di kawasan Sudirman Central Bussiness Districk Jakarta, Kamis (26/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tidak tahu pasti kapan para pejuang asal Indonesia tersebut akan kembali, Jones berpendapat, Indonesia harus tetap waspada. Pasalnya, salah satu jaringan terorisme Indonesia, yaitu kelompok Santoso memiliki komunikasi dengan kelompok radikal tersebut. "Ada anak buah Santoso yang sekarang menjadi mujahidin di Suriah dengan ISIS," ujar pengamat terorisme ini.
Kelompok Santoso adalah kelompok yang disebut Polri menjadi dalang beberapa aksi teror selama ini. Nama Santoso juga masuk dalam daftar buron teroris kepolisian. Sejumlah pengikutnya telah ditangkap, namun Santoso sendiri sampai saat ini tak diketahui keberadaanya.
(sur)