Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan dan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar diperiksa Bareskrim Polri. Pemeriksaan terkait pernyataan kontroversial Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno.
"Cuma sebagai saksi kasus pencemaran nama baik oleh Menteri Tedjo dari Azas Nainggolan. Saya saksi dari Azas," kata Ade Irawan di Bareskrim, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (5/3).
Azas Tigor Nainggolan pada akhir Januari melaporkan Tedjo atas pernyataan kontroversinya yang menyebut dukungan rakyat untuk KPK tidak jelas. Azas merasa terhina karena dia juga turut mendukung lembaga antirasuah.
Datang tak lama setelah Ade, Haris juga menyatakan hal yang sama. "Saya janjian sama Ade, diperiksa untuk laporan (Azas)," kata Haris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Azas melaporkan Tedjo dengan dugaan tindak pidana penghinaan sebagaimana dimaksud pasal 310 dan 311 KUHP. Laporannya diterima dengan tanda bukti lapor bernomor TBL/52/I/2015/Bareskrim. Sedangkan laporan polisinya bernomor Pol: LP/94/I/2015/Bareskrim.
Sebelumnya, Tedjo menyatakan pernyataan yang kontroversial. "Berdiri sendiri, dia (KPK) akan kuat, konstitusi yang mendukung, bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu," kata Tedjo seusai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dan petinggi Polri di Istana Negara, Sabtu (24/1).
Pada Ahad pagi (25/1), sejumlah elemen masyarakat bereaksi terhadap ucapan Menkopolhukam itu. Dalam aksi mendukung KPK di Bundaran HI, Jakarta, mereka mengenakan kaos putih dengan tulisan 'Saya rakyat enggak jelas, saya bangga dukung KPK' ditempel di dada mereka.
Pernyataan Tedjo dibuat terkait dukungan rakyat terhadap KPK yang para pimpinannya dipercaya telah dikriminalisasi.
(sip)