Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD DKI Jakarta, Selamat Nurdin mengatakan rapat koordinasi dan klarfikasi yang sejatinya akan berlangsung hari ini di Kementerian Dalam Negeri berjalan buntu. Suasana emosional merupakan lantaran buntunya rapat yang bertujuan mempertemukan Ahok dan DPRD yang selama ini terkesan berseteru.
“Kementerian menanggapi kalau rapat ini deadlock, sambungan mediasi ini belum pasti,” kata Selamat kepada wartawan usai rapat berakhir, Kamis (5/3).
Hingga saat ini, menurut Selamat, belum ada solusi yang pas untuk bisa meredakan ketegangan antara Ahok dengan DPRD DKI Jakarta. Sebab. tambah dia, “sesuatu yang sudah mau baik malah berakhir emosional.”
Sama dengan yang dipaparkan oleh Abraham Lunggana alias Lulung sebelumnya, Selamat berpendapat, pembahasan dan pertemuan dengan Ahok berlangsung panas. Ahok menurutnya, sempat memarahi para stafnya yang hadir dalam rapat saat pembahasan ihwal pembelian UPS. Tindakan menurut dia kurang seusai etika. “Pertemuan ini tadinya mencari solusi, tapi diakhiri emosi,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya, hari ini rapat mediasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan DPRD DKI Jakarta yang digelar di Kementerian Dalam Negeri bertujuan untuk meredakan konflik antara dua lembaga pimpinan daerah ibu kota. Rapat mediasi tersebut dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat, Sekretaris Daerah Saefullah, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Heru Budi Hartono beserta jajaran petinggi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya.
Sementara itu, seluruh pimpinan DPRD juga hadir, antara lain Ketua Prasetyo Edi Marsudi serta tiga Wakil Ketua M Taufik, Triwisaksana, dan Ferrial Sofyan. Turut hadir pula Ketua Panitia Angket Mohammad Sangaji. Sebagai 'wasit' mediasi ini adalah Kemendagri yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kemendagri Yuswandi A Temenggung dan Direktur Jenderal Keuangan Daerah Reydonnyzar Moenek.
(sip/sip)