Kubu Agung Ingatkan Ical Jangan Sembarang Tuduh

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mar 2015 10:39 WIB
Ketua DPP Partai Golkar Leo Nababan membantah jika ada dari pihaknya yang sengaja menjadi provokator dalam pertemuan yang digelar Ical di Hotel Sahid, semalam.
Ketua umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie (kedua kiri), didampingi Sekjen Golkar Idrus Marham (kiri), Wakil Ketua Umum Golkar Theo L Sambuaga (tengah), Sjarif Cicip Sutardjo (kedua kanan) dan Setya Novanto (kanan) menghadiri rapat konsultasi nasional Golkar di Jakarta, Selasa (10/3). Rapat yang diikuti pengurus tingkat DPD Provinsi dan DPD Kabupaten/ Kota Partai Golkar pendukung Munas Bali itu membahas tentang putusan Menkumham yang menerima kepengurusan Golkar versi Agung Laksono (Munas Ancol). (Antara Foto/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Golkar Leo Nababan membantah keterlibatan pihaknya dalam keributan yang terjadi dalam acara konsolidasi Golkar versi Munas Bali di Hotel Grand Sahid, Jakarta Selasa (10/3) malam.

"Itu tidak beralasan dilakukan pihak kami. Kami ini lagi bersyukur tidak terpikir buat keributan, karena kami terima tamu dan ucapan selamat di DPP sampai jam 10 malam," kata Leo kepada CNN Indonesia, Rabu (11/3).

Menurutnya, kubu Ical sebaiknya tidak asal menuding pihak-pihak mana yang melakukan keributan. Jika tuduhan-tuduhan tidak beralasan tetap dilayangkan, pihaknya bisa secara sepihak tidak akan mengakomodir Ical dan gerbongnya berada di kepengurusan DPP partai beringin tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sudah begini, saling tuduh, Ical hanya memikirkan egonya. Keputusan ini sudah bulat dan diterima secara legitimate oleh semua pihak," ujarnya.

Selasa malam kemarin, Partai Golongan Karya kubu Aburizal Bakrie melakukan konsolidasi dengan 486 ketua dan sekretaris DPD I dan II di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Pertemuan ini ternyata berlangsung ricuh.

Acara ini dimulai pada pukul 20.10 WIB. Pada sekitar pukul 20.40 WIB, tiba-tiba ada seorang pria berkaus gelap masuk ke dalam ruangan melalui pintu samping. Menurut beberapa saksi mata, pria tersebut membawa tongkat besi yang bisa dipanjangkan.

Pria itu kemudian mengarahkan tongkat itu ke Ngabalin yang sedang berdiri di belakang. Sontak, para kader Golkar kemudian mengejar pria itu dan beberapa orang mencoba memukulinya.

Tak berapa lama, pria itu kemudian diamankan oleh petugas keamanan. "Itu anak buah Yorrys!" ujar para politikus Golkar menuding. Karena peristiwa itu, pidato Ical pun terpotong beberapa saat. Beberapa orang meneriakkan orang itu sebagai penyusup.

Ngabalin mengatakan pria tersebut hampir memukul kepalanya. "Sempat terkena ujung tongkatnya sedikit. Untung saya pakai sorban," katanya.

Ngabalin mengklaim pria tersebut merupakan anak buah Yorrys Raweyai meski mengaku belum pernah melihat pria itu sebelumnya.

"Sebelumnya saya melakukan dialog di salah satu stasiun televisi. Mungkin karena ucapan saya terlalu 'keras' saat dialog tentang putusan Menkumham, sehingga dia mengirimkan anak buahnya," katanya. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER